SuaraSumbar.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengonfirmasi kematian pertama akibat virus Marburg di Afrika Barat.
Virus Marburg mirip dengan virus Ebola yang melanda Afrika Barat antara tahun 2013 hingga 2016 lalu.
Mengutip Suara.com, virus Marburg salah satu virus yang berasal drai keluarga Filovirus, yang mana sama seperti virus Ebola. Bedanya, kedua penyakit ini disebabkan oleh virus yang berbeda.
Meski begitu, virus Marburg memiliki gejala yang hampir serupa dengan virus Ebola. Berikut ini dilansir dari Express, beberapa gejala virus Marburg.
1. Demam
2. Sakit kepala
3. Kelelahan
4. Sakit dan nyeri otot
5. Diare berair yang parah
6. Sakit perut dan kram
7. Mual dan muntah
8. Ruam
Mulanya, virus Marburg dan virus Ebola akan menimbulkan gejala seperti flu. Kemudian, gejala ini akan berkembang cepat menjadi parah yang seringkali merupakan gejala hemoragik (pendarahan).
Virus Marburg maupun virus Ebola juga bisa menyebabkan demam berdarah, yang artinya kedua virus ini mengakibatkan pendarahan pada organ dalam tubuh. Pada kasus yang lebih buruk, darah pasien mungkin mulai merembes dari lubang atau tempat suntikan.
Perbedaan virus Marburg dan virus Ebola
Meskipun WHO menyatakan virus Marburg sangat menular dan tingkat risiko kematiannya 88 persen, tapi virus Marburg ini tidak lebih mematikan bila dibandingkan dengan virus Ebola. Tapi, belum diketahui jelas penyebab virus ini mengakibatkan pria asal Afrika itu meninggal dunia.
Baca Juga: Ada Virus Marburg di Afrika dan Berita Kesehatan Hits Lainnya
Saat ini memang tidak vaksin yang dikhususkan untuk melawan virus Marburg. Tapi, ada dua vaksin yang dilisensikan untuk digunakan di beberapa negara yang terserang virus Ebola.
Sedangkan, perawatan medis untuk virus Ebola maupun virus Marburg sama, yakni rehidrasi dengan cairan oral atau intravena. Selain itu, dokter mungkin memberikan pengobatan medis yang membantu pembekuan darah.
Tag
Berita Terkait
-
Kasus Pertama Virus Marburg yang Mematikan Terdeteksi di Afrika Barat
-
Konsumsi Buah Masyarakat Rendah, Jokowi: Jauh di Bawah Rekomendasi WHO 150 Gram per Hari
-
WHO Desak Pemerintah AS Ungkap Bukti Asal-usul Virus Corona
-
Sinopsis To All the Guys Who Loved Me, Yoon Hyun Min dan Seo Ji Hoon Beradu Akting
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
Terkini
-
CEK FAKTA: Aturan Baru Tilang 2026, Benarkah Denda Manual Naik 150 Persen?
-
Benarkah Telur Ayam Kampung Lebih Berkhasiat? Ini Perbedaannya dengan Telur Ayam Negeri
-
Kelebihan dan Kekurangan Telur Bebek, Kandungan Kolestrol Lebih Tinggi?
-
Festival Tunas Bahasa Ibu, Revitalisasi Bahasa Daerah
-
Sumbar Target Replanting Sawit 2025 Tembus 5.400 Hektare, Panen Perdana di Agam Berhasil!