Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 11 Agustus 2021 | 13:04 WIB
Ilustrasi bayi (Unsplash/Liane)

SuaraSumbar.id - Seorang bayi perempuan yang diyakini sebagai bayi terkecil di dunia selamat setelah lahir prematur. Dia lahir empat bulan lebih awal dengan berat 212 gram.

'Micro preemie' Kwek Yu Xuan beratnya hanya 212 gram dan panjangnya hanya 9 inci ketika dia dilahirkan melalui operasi caesar darurat pada usia kandungan 25 minggu.

"Ukuran pahanya kira-kira sebesar jari dan dia diberi kesempatan untuk bertahan hidup", kata National University Hospital (NUH) Singapura dilansir Suara.com dari Mirror, Rabu (11/8/2021).

Setelah melewati semua kemungkinan dan menghabiskan 13 bulan pertama hidupnya di rumah sakit, dia akhirnya cukup sehat untuk pulang bersama orang tua Kwek Wee Liang dan Wong Mei Ling (35), bulan lalu.

Baca Juga: Alhamdulillah, Bayi Terkecil di Dunia Seberat Apel Mampu Bertahan Hidup

Yu Xuan sekarang memiliki berat badan 6,3 kg dengan kondisi lebih sehat setelah dipulangkan pada 9 Juli.

"Melawan kemungkinan, dengan komplikasi kesehatan yang hadir saat lahir, dia telah menginspirasi orang-orang di sekitarnya dengan ketekunan dan pertumbuhannya, yang menjadikannya bayi 'Covid-19' yang luar biasa - secercah harapan di tengah gejolak," tutur pihak rumah sakit.

Pemegang rekor sebelumnya adalah bayi baru lahir Amerika, bernama Saybie, yang beratnya hanya 245g, menurut catatan Bayi Terkecil yang dikelola oleh University of Iowa.

Mei Ling melahirkan pada 9 Juni tahun lalu setelah ia didiagnosis menderita preeklamsia, suatu kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi yang dapat merusak organ dan berakibat fatal bagi ibu dan bayinya.

Dia merasakan sakit perut dan dilarikan ke NUH.

Baca Juga: Saybie, Bayi Terkecil di Dunia yang Beratnya Cuma 245 Gram

"Saya tidak berharap untuk melahirkan begitu cepat, dan kami sangat sedih karena Yu Xuan lahir begitu kecil. Tetapi karena kondisi saya, kami tidak punya pilihan. Kami hanya bisa berharap bahwa dia akan terus tumbuh (dan sehat)," katanya kepada Straits Times.

Load More