Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 14 Juli 2021 | 14:50 WIB
Mensos, Tri Rismaharini. (Dok: Kemensos)

SuaraSumbar.id - Pernyataan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Mensos Risma yang mengancam akan memutasikan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak becus kerja ke Papua mendapat beragam komentar.

Salah satunya datang dari Wakil Ketua MPR RI fraksi PKB, Jazilul Fawaid. Dia menantang Risma untuk membuktikan ucapannya untuk memutasi ASN ke Papua.

Jika tidak, menurutnya, hal itu hanya sebuah gertakan yang berakibat rakyat Papua tersinggung.

"Tidak usahlah main gertak dan bikin orang Papua tersinggung. Kalau serius, silakan ditindak saja dimutasikan," kata Gus Jazil saat dihubungi, Rabu (14/7/2021).

Baca Juga: Mengenang Bambang Purwoko, Pejuang Papua yang Sempat Jadi Wartawan Hingga Ditembak KKB

Pria yang akrab disapa Gus Jazil itu mengatakan, Risma harus membuktikan ucapannya untuk memindahkan ASN yang tak becus kerja ke Papua.

Menurutnya, jika hal itu tak dilakukan Risma dianggap hanya akting belaka.

"Kalau tidak dilakukan berarti sedang akting, cuma omong doang. Kami harap masyarakat Papua juga memakluminya. Harap maklum sedang akting," tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika Risma merasa ucapannya salah maka harus menyampaikan permohonan maaf. Atau harus membuktikan ucapannya tersebut.

"Nanti kita lihat saja buktinya. Itu terserah, kalau merasa bersalah ya mohon maaf," tandasnya.

Baca Juga: Drama Mensos Risma Ngamuk ke PNS, Pimpinan MPR: Orang Papua Tersinggung

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali meluapkan amarahnya kepada anak buahnya yang berstatus aparat sipil negara (ASN). Tak hanya itu, dia bahkan mengancam akan memindahkan anak buahnya ke Papua karena dianggap tidak becus bekerja.

Persoalan tersebut bermula saat sejumlah ASN Kemensos tidak ikut membantu memasak di dapur umum yang dibuat institusinya, saat berkunjung ke Balai Wyataguna Bandung pada Selasa (13/7/2021).

Bahkan, dia mendapati dapur umum yang didirikan Kemensos itu hanya dikerjakan petugas dari Tagana dan petugas lainnya.

Sementara dia menilai ASN lainnya di lingkungan Kementerian Sosial hanya bekerja di dalam kantornya masing-masing.

"Jadi jangan pisah-pisahkan, kalau aku bikin (dapur umum) di sini berarti itu Kementerian Sosial, bukan Ditjen Rehabilitasi Sosial, sehingga tidak ada yang nongol, ini Kementerian Sosial, kok masih dikotak-kotakan kaya gitu," kata Mensos Risma di lokasi.

Saking kesalnya, Mantan Wali Kota Surabaya itu pun mengancam akan memutasikan para ASN di Wyataguna itu untuk bekerja di daerah Papua karena tidak turut membantu pekerjaan di dapur umum tersebut.

"Sekarang saya nggak mau lihat seperti ini, kalau saya lihat lagi, saya pindahkan ke Papua, saya nggak bisa mecat kalau nggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua sana teman-teman," kata dia. (Suara.com)

Load More