SuaraSumbar.id - Akhir Juli 2021 ini, Prancis berpotensi menghadapi gelombang keempat Covid-19. Menteri Kesehatan Prancis memperingatkan soal risiko penyebaran varian Delta di negara tersebut.
Olivier Veran mengatakan, dalam lima hari terakhir, kasus varian Delta meningkat dan ada kemungkinan besar pandemi kembali melanda.
"Di Prancis, bahkan jika kita berada pada tingkat sirkulasi virus yang rendah, kita belum sepenuhnya menghancurkan epidemi, dan itu dapat dimulai lagi dengan cukup cepat," ujar Veran seperti dikutip oleh BFMTV.
Sekitar 30 persen kasus baru Covid-19 yang terdeteksi di negara tersebut terkait dengan varian Delta yang sangat menular.
Baca Juga: Direktur CDC: 99,5 Persen Pasien Covid-19 yang Meninggal Belum Divaksin
Menurut data terbaru, sekitar 2.549 kasus baru dan sembilan kematian dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir
Mengutip kasus di Inggris, dia mengatakan jumlah infeksi meningkat dengan cepat dari 2.000 per hari menjadi hampir 25.000 per hari dalam waktu empat hingga lima minggu.
Veran menambahkan bahwa Prancis berada dalam posisi untuk menghindari kemungkinan gelombang keempat dengan vaksinasi besar-besaran dan pembatasan jarak sosial.
Pemerintah Prancis sedang mempertimbangkan untuk membuat vaksinasi wajib bagi pengasuh dan petugas kesehatan yang bekerja di panti jompo dan rumah sakit.
Sejumlah besar petugas kesehatan di negara itu masih belum memanfaatkan vaksin.
Baca Juga: Prancis Berpotensi Hadapi Gelombang Keempat Covid-19 Akhir Juli
Ada juga pertimbangan untuk memperluas kewajiban vaksin ke seluruh populasi untuk mencapai kekebalan kolektif secepat mungkin.
Sampai hari ini, lebih dari setengah warga Prancis, sebanyak 33.961.307 orang, telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19. (Sumber: Kantor Berita Anadolu)
Berita Terkait
-
Siap-siap! Satgas Covid-19 IDI Sebut Indonesia Bakal Masuk Gelombang Keempat
-
Studi Inggris: Risiko Long Covid Akibat Varian Omicron Lebih Rendah Dibanding Varian Delta
-
Varian Omicron Lebih Kecil Risikonya Sebabkan Long Covid-19, Ini Temuan Peneliti!
-
Hadapi BA.4 dan BA.5, Epidemiolog Sebut Indonesia Punya 'Keuntungan' Pernah Alami Lonjakan Varian Delta
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Solok Selatan, Sahroni Tekankan Hal Ini di Polda Sumbar
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
-
Detik-detik AKP Dadang Tembak Mati AKP Ulil, Kompolnas: Kapolres Solok Selatan Berlindung di Ruang Tengah!
-
Lokasi Tambang Galian C Ilegal, Diduga Pemicu Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, 10 Bus Pariwisata di Sumbar Tak Laik Jalan