Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 22 Juni 2021 | 11:13 WIB
Nania Idol [instagram]

SuaraSumbar.id - Kisah Nania Idol memeluk Kristen dalam video di YouTube yang diunggah pada 2015 kembali viral. Di video tersebut, dia juga mengungkap tantangan yang dihadapi usai pindah keyakinan.

Penyanyi bernama asli Nania Kurniawati Yusuf mengisahkan, orangtuanya sangat tidak bisa menerima keputusan yang diambil.

"Bapak saya yang paling keras. Baju, lukisan saya semua dibakar semuanya," kata Nania Idol memberikan kesaksian pada video yang diunggah Rio Andika Putra Gea di YouTube pada 2015.

Pedihnya lagi, Nania sudah dianggap tiada oleh sang ayah. Omongan tersebut bahkan disampaikannya kepada anaknya.

Baca Juga: Dianggap Mati karena Murtad, Nania ke Tuhan: Gara-gara Pilih Lu, Gue Kehilangan Keluarga

"Anak saya tanya 'eyang, kenapa baju mami dibakar' jawabnya, kamu nggak punya mami, mami kamu udah mati," kisah Nania Idol.

"Coba, gimana perasaan ibu, dibilang sudah mati padahal masih hidup," katanya lagi.

Ketika itu, Nania Idol marah pada Tuhannya. Ia tak habis pikir, mengapa setelah keputusannya pindah agama, penyanyi berdarah Palestina itu justru mendapat cobaan berat.

"Saya marah sama Tuhan, selama 1,5 bulan saya hanya menangis dan mengumpat ke Tuhan. ‘Gara-gara gue pilih Lu, gue kehilangan keluarga inti gue’. Kasarnya begitu," katanya.

Tapi penyanyi jebolan Indonesian Idol ini mendengar sesuatu. "Nania, kamu diam dan saatnya saya bicara," kata Nania mengulang ucapan itu.

Baca Juga: Tambah Nania Idol, 5 Artis Murtad Pindah Agama dari Islam ke Kristen

Nania Idol kemudian berserah diri dan percaya akan kuasa Tuhan. Meski melalui cobaan berat, rekan Delon di Indonesian Idol ini mencoba bersabar.

"Tuhan nggak diam ternyata, Dia buka jalan, setelah tiga atau empat bulan yang lalu, bapak saya SMS saya, ‘Nia, bapak kangen’,” ucap Nania Idol.

Penyanyi yang juga dikenal dengan nama Nania Yusuf ini bahagia bukan main. Bisa dibayangkan, ayah yang dulu paling keras menentangnya, kini dengan lemah lembutnya bicara rindu pada sang putri.

Jika sikap keras ayahnya sudah mencair, beda dengan sang ibu. Ibu Nania yang keturunan Palestina itu masih belum bisa menerimanya. (Suara.com)

Load More