SuaraSumbar.id - Seorang pria dari Sabah, Malaysia, tega memukuli anaknya yang berusia satu tahun. Bahkan, dia juga mengancam akan menggantung istrinya karena kesal mendengar tangisan bayinya itu.
Menyadur Sinar Harian Jumat (18/6/2021), peristiwa itu terjadi di Kampung Membakut Jaya, Sabah, Malaysia, sekitar pukul 15.00 waktu setempat pada Rabu (16/6/2021).
Istri tersangka yang berusia 23 tahun membuat laporan ke polisi di Mapolsek Membakut pada hari yang sama saat kejadian.
Kapolsek Beaufort, Wakil Inspektur Yusoff Zaki Mat Yaaob mengatakan, setelah penyelidikan dilakukan, penyebab insiden diketahui adalah pertengkaran antara korban dan suaminya.
Baca Juga: Tangisan Larissa Chou Pecah di Pengadilan Agama Cibinong, Daftar Gugatan Cerai
"Kejadian itu berawal dari tangisan anak laki-lakinya yang membuat tersangka marah karena merasa terganggu saat hendak tidur," jelas Yusoff Zaki Mat Yaaob.
Yusoff menambahkan bahwa tersangka kemudian memukuli bayinya dan terjadi pertengkaran dengan istrinya setelah mencoba menghentikannya.
Tindakan korban semakin membuat marah tersangka yang diketahui berusia 27 tahun, bahkan hingga mengamuk dan mengancam akan menggantung istrinya.
Yusoff mengatakan korban mengalami luka di bagian pipi dan sudah dirujuk ke Rumah Sakit Beaufort untuk perawatan lebih lanjut.
"Setelah kejadian itu, tersangka meninggalkan rumah dan upaya untuk melacak tersangka sedang berlangsung," tambahnya.
Baca Juga: Viral Pernikahan Penuh Air Mata Berlinang, Pengantin Wanita Tak Sadarkan Diri saat Sungkem
"Kasus ini sedang diselidiki berdasarkan Bagian 323 KUHP karena sengaja menyebabkan cedera dan Bagian 506 untuk membuat ancaman pidana." pungkas Yusoff. (Suara.com)
Berita Terkait
-
Tetangga Daycare Depok Sering Dengar Tangisan Anak, Tak Sangka Ada Penyiksaan
-
Pasang Badan! KPAI Siap Beri Pendampingan Bayi MI Korban Penganiayaan di Daycare Depok
-
Usut Kasus Penganiayaan Balita di Daycare Depok, Kapolres: Hari Ini Korban Mau ke Kantor
-
Pemerintah Wajib Rehabilitasi Bayi Korban yang Dianiaya di Daycare Depok, Ini Pesan KPAI dan KPPA ke Para Ortu
-
Mutiara Indah dalam Buku Selamat Tinggal Tangisan Selamat Datang Senyuman
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Dugaan Politik Uang di Pilkada Kota Payakumbuh 2024, Tim Supardi-Tri Venindra Lapor Bawaslu!
-
Mahyeldi-Vasko Menang Telak di Pilgub Sumbar 2024: Tunggu Real Count!
-
Hasil Hitung Cepat, Fadly-Maigus Tumbangkan Petahana di Pilkada Padang 2024: Doakan Kami Istiqomah!
-
Kronologi Teror Penembakan Rumah Dinas Wakil Bupati Solok Selatan, Pengacara: Bukan Senapan Angin!
-
Jalur Lintas Riau-Sumbar Tutup Total Tiga Hari, Ini Penyebabnya