SuaraSumbar.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi, Sumatera Barat, membantah pernyataan dan pemberitaan yang menyebut daerah wisata itu berada dalam zona merah Covid-19.
"Tidak benar itu. Pihak Pemkot tidak pernah dimintai konfirmasi dan data oleh pihak yang memberitakan bahwa Kota Bukittinggi berada pada zona merah Covid-19," kata Wakil Wali Kota Bukittinggi, Marfendi, Kamis (20/5/2021).
Menurutnya, pemkot merespon langsung pemberitaan yang beredar dengan melakukan rapat koordinasi mendadak bersama seluruh jajaran SKPD.
Dalam keputusan rapat tersebut, didapatkan data dari Dinas Kesehatan dan masukan dari berbagai instansi terkait bahwa Bukittinggi masih dalam zona oranye.
"Ini fakta dari seluruh pengumpulan data di lapangan, bahwa Kota Bukittinggi masih berada di zona oranye dan kita berharap segera berubah menjadi zona aman," kata Marfendi.
Menurutnya, pernyataan yang mengatakan bahwa Bukittinggi berada pada zona merah kemungkinan besar karena adanya kesalahan penginputan data.
Pemkot Bukittinggi juga melakukan tindakan pencegahan secara menyeluruh dengan adanya berita tersebut.
"Dari 24 Kelurahan yang ada, ada tiga yang masih dalam zona hijau, rata-rata berada dalam zona kuning, serta ada satu kelurahan yang masih dalam pengecekan berada antara zona oranye atau merah yaitu di kelurahan Pulai Anak Aia," kata dia.
Meski Bukittinggi berada pada zona oranye, Wakil Walikota tetap meminta masyarakat untuk taat prokes.
Baca Juga: Sumbar Bantah Berada di Zona Merah Covid-19, Jubir Satgas: Menyesatkan
"Bantahan ini bukan berarti kita abai terhadap kesehatan, tetap jaga jarak dan pakai masker dengan baik," katanya.
Kabar yang menyatakan di Sumatera Barat terdapat dua daerah yang menjadi zona merah, pertama kali terlihat di salah satu media online nasional.
Dikatakan, Solok dan Bukittinggi berada pada zona merah sesuai data yang dihimpun dari data Satgas Penanganan Covid-19 di web Covid19.go.id hingga hari ini berada di zona merah. (Antara)
Berita Terkait
-
Satgas COVID 19: Usai Lebaran, Palembang Masih Zona Merah
-
Salatiga dan 6 Daerah Lain di Indonesia Masih Masuk Zona Merah Covid-19
-
Kebun Binatang Bukittinggi Kembali Dibuka, Ini Syarat Masuknya
-
Parah! Hampir Semua Wilayah Sumatera Zona Merah Covid-19, Termasuk Sumbar
-
Satgas: Kasus Covid-19 Meningkat di Sumatera, Hampir Semua Zona Merah
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
7 Sepatu Lari Murah 200 Ribuan untuk Pelajar: Olahraga Oke, buat Nongkrong Juga Kece
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Kucing Emas Terjerat Perangkap Babi di Pasaman
-
Wanita Hamil Tujuh Bulan Ditangkap Edarkan Sabu di Pesisir Selatan Sumbar
-
Kecelakaan Kereta Minangkabau Ekspres Vs Avanza di Padang, Mobil Terseret Sejauh 200 Meter
-
Polresta Padang Kandangkan 140 Motor dalam Razia Balap Liar, Knalpot Brong dan STNK Target Utama!
-
Gunung Marapi Erupsi 46 Detik, Ancaman Lahar Dingin Tetap Mengintai!