Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 20 April 2021 | 08:15 WIB
Buaya muara sedang berjemur di tepi Sungai Batang Antokan, Padang Kiau, Jotong Sago, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Minggu (18/4/2021). [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat meminta masyarakat yang bermukim di sepanjang Sungai Batang, Kabupaten Agam untuk berhati-hati.

Pasalnya, buaya muara yang bernama crocodylus porosus sering muncul ke permukaan atau di pinggiran sungai.

"Jangan sampai warga diserang buaya," kata Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra, dikutip dari Antara, Senin (19/4/2021).

Buaya yang terpantau BKSDA Sumbar itu muncul di kawasan Padang Kiau, Jorong Sago, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung pada Minggu (18/4/2021).

Baca Juga: Harimau Sumatera Serang 2 Ekor Kerbau Warga Agam, Seekor Mati

Kemunculan buaya itu pun viral di media sosial. Setelah diketahui, ternyata kemunculan buaya itu sudah jauh dari muara atau jauh dari hilir sungai Antokan.

"Sungai Antokan memang merupakan habitat buaya muara, namun buaya itu muncul jauh dari muara," katanya.

Selain buaya, saat ini, petugas BKSDA Sumbar, khususnya Resor Agam sedang menangani konflik antar manusia dengan satwa liar jenis Harimau Sumatera di Cubadak Lilil dan Sari Bulan, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam.

"Kita memantau kandang jebak itu setiap hari, sembari melakukan patroli di lokasi," katanya.

Catatan BKSDA Resor Agam, konflik antara manusia dan satwa liar selama Januari sampai 18 April 2021 sebanyak 11 kasus.

Baca Juga: 5 Tanaman Hias Ini Buruk untuk Kesehatan Ada Keladi Juga, Lho

Pada 2020 jumlah kasus konflik antara manusia dengan satwa liar sebanyak 10 kasus dan pada 2019 sebanyak 11 kasus. (Antara)

Load More