SuaraSumbar.id - Ribuan pekerja seks komersial (PSK) di Brasil menggelar aksi demonstrasi. Mereka menuntut agar diberikan vaksin Covid-19. Bahkan, para PKS ini mengklaim bahwa mereka adalah "pekerja garis depan seperti perawat".
Menyadur The Sun, Kamis (8/4/2021), para PSK kota Belo Horizonte, di tenggara Brasil, keluar dari hotel tempat mereka biasa mangkal dan turun ke jalan untuk melakukan aksi protes.
Para PSK itu menyebut mereka terpaksa harus turun ke jalan untuk mencari pelanggan seiring dengan penutupan hotel karena pandemi Covid-19.
Cida Vieira, presiden Asosiasi Prostitusi negara bagian Minas Gerais, mengatakan kepada Kantor Berita AFP bahwa mereka harus menjadi kelompok prioritas penerima vaksin.
"Kami berada di garis depan, menggerakkan ekonomi dan kami berisiko," kata Vieira. "Kita perlu divaksinasi."
Viera dan ribuan wanita lainnya melakukan protes pada hari Senin (5/4), di jalan yang dibatasi oleh hotel-hotel yang ditutup tempat mereka biasa berdagang.
Para wanita itu memegang plakat bertuliskan: "Pekerja seks adalah profesional" dan "Pekerjaan seks dan kesehatan".
Lucimara Costa, seorang pekerja seks yang ikut aksi protes mengatakan mereka adalah bagian dari kelompok prioritas karena mereka berurusan dengan banyak orang yang berbeda, yang dapat membahayakan nyawa mereka.
Protes datang ketika negara Amerika Selatan mencatatkan korban 325.00 korban meninggal karena virus tersebut.
Baca Juga: Vaksin Sinovac Tak Bersertifikat WHO, Jemaah Indonesia Masih Bisa Umrah?
Rumah sakit saat ini sedang dalam kondisi krisis dengan munculnya strain super-mutan yang "mengancam" perjuangan global melawan virus.
Dr Miguel Nicolelis, mantan koordinator regional tim tanggap pandemi negara itu, menggambarkan tanggapan Brasil terhadap krisis sebagai "bencana total".
"Ini tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah Brasil," katanya kepada BBC. "Kami mungkin mencapai 500.000 kematian pada 1 Juli, itu perkiraan terbaru."
"Tapi Universitas Washington merilis perkiraan lain yang menunjukkan jika tingkat penularan naik sekitar 10 persen, kita bisa mencapai 600.000 kematian," jelasnya.
Pemerintah telah memprioritaskan petugas kesehatan, guru dan orang tua untuk prioritas pertama penerima vaksin, bersama dengan masyarakat adat.
Mereka berharap pemerintah dapat memberikan suntikan vaksin pada sekitar 77 juta orang pada paruh pertama tahun 2021. Namun, para ahli mengatakan ini bisa saja mundur hingga September karena kekurangan pasokan.
Berita Terkait
-
Pilot Bertahan Hidup Sendirian Selama 36 Hari Usai Pesawat Jatuh di Amazon
-
Polisi Gerebek Prostitusi Online Berkedok Rumah Kos di Blitar
-
Jual Vaksin Palsu, Perawat Gadungan di Brasil Ini Terancam Bui 15 Tahun
-
Dalam 24 Jam, 4.000 Orang Meninggal di Brasil karena Covid-19
-
Kesaksian Jurnalis BBC di Beijing: Dibuntuti Polisi hingga Diusir
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
Terkini
-
Harimau Sumatera Muncul Lagi di Agam, BKSDA Turunkan Tim Antisipasi Konflik!
-
Fakta Baru Situs Gunung Padang, Ada Temuan Bahan Karbon Penentu Usia Peradaban Megalitikum!
-
Klaim Sekarang! ShopeePay Tebar Saldo Gratis untuk Pengguna Beruntung
-
Osteoporosis Pria Lebih Mematikan dari Kanker Prostat, Ini Bahayanya!
-
Benarkah Air Kelapa Baik untuk Penderita Ginjal? Ini Penjelasan Dokter dan Fakta Medisnya