SuaraSumbar.id - Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat akhirnya menggugat Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri ke Mahkamah Agung (MA).
Berkas permohonan uji materi SKB 3 Menteri yang mengatur soal seragam siswa sekolah negeri itu telah dikirimkan ke MA melalui Penasehat Hukum (PH) LKAAM Sumbar.
Hal itu dibenarkan perwakilan PH LKAAM Sumbar, Imra Leri Wahyudi. Menurutnya, berkas permohonan uji materi SKB 3 Menteri itu dikirimkan pada Kamis (4/3/2021).
"Berkas sudah kita daftarkan ke MA lengkap dengan persyaratannya termasuk di dalamnya beberapa barang bukti," kata Imra kepada SuaraSumbar.id, Sabtu (6/3/2021).
Baca Juga: LKAAM Sumbar Gugat SKB 3 Menteri ke Mahkamah Agung
Menurut Imra, ada 11 barang bukti yang disampaiakan ke MA. Di antaranya soal AD/RT LKAAM Sumbar tentang legal standing bahwasanya LKAAM adalah kesatuan hukum adat yang ditunjuk dan berkembang di Indonesia.
"Termasuk SKB 3 Menteri juga menjadi salah satu barang bukti yang kita kirimkan," katanya.
Pihaknya juga melampirkan barang bukti berupa UU Nomor 12 tahun 2011 tentang aturan pembentukan perundang-undangan serta undang-undang lain yang menjadi objek dalam permohonan.
"Termasuk undang-undang perlindungan anak, karena objek permohonan ini salah satunya adalah peserta didik yang notabenenya tergolong anak-anak," katanya.
Menurutnya, permohonan pengujian akan dilakukan MA paling lama 14 hari kerja, terhitung sejak tanggal diterimanya.
Baca Juga: Tak Urgen, Din Syamsuddin Minta SKB 3 Menteri Soal Seragam Sekolah Dicabut
"Setelah 14 hari, termohon memberikan jawaban. Kemudian baru perkara di register dan diberi nomor perkara oleh MA," katanya.
"Dalam hal ini, termohon adalah Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan," tambahnya lagi.
Sebelumnya, pengajuan permohonan uji materi SKB 3 Menteri itu disampaikan kuasa hukum LKAAM Sumbar, Imbraleri Yuli. Pihaknya mengaku sedang mempersiapkan gugatan atau permohonan untuk uji materi ke MA.
"Paling lambat minggu sudah dikirim. Hasil diskusi dari tim kuasa hukum, SKB 3 Menteri ini terdapat beberapa hal yang bertentangan dengan undang-undang sistem pendidikan nasional, khususnya pasal 1 ayat (2) bahwa pendidikan nasional itu berlandaskan pancasila, UUD 1945, agama dan kebudayaan," katanya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, LKAAM salah satu legal standing masyarakat yang tepat melakukan uji materi ke MA.
"Sebagai kuasa hukum yang telah ditunjuk secara langsung akan menyampaikan tuntutan LKAAM dan seluruh masyarakat Sumbar supaya SKB ini untuk dibatalkan," imbuhnya.
Kontributor : B Rahmat
Berita Terkait
-
Hari Guru Nasional 25 November Libur atau Tidak Ya? Ini Jawabannya!
-
Rumah Makan Padang Bakal Pakai Lisensi? LKAAM Sumbar: Kami Bahas dengan Perantau Minang!
-
Kalender 2025 Lengkap dengan Tanggal Merah, Download Gratis di Sini!
-
Bank BCA, BNI, BRI, Mandiri, dan CIMB Buka atau Tidak Saat Maulid Nabi 2024?
-
Apakah Tanggal 16 September 2024 Libur? Ini Aturan SKB 3 Menteri
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Solok Selatan, Sahroni Tekankan Hal Ini di Polda Sumbar
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
-
Detik-detik AKP Dadang Tembak Mati AKP Ulil, Kompolnas: Kapolres Solok Selatan Berlindung di Ruang Tengah!
-
Lokasi Tambang Galian C Ilegal, Diduga Pemicu Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, 10 Bus Pariwisata di Sumbar Tak Laik Jalan