Scroll untuk membaca artikel
Farah Nabilla
Kamis, 18 Februari 2021 | 10:35 WIB
Curhat Siswa SMK divonis hidupnya tinggal 6 bulan. [TikTok/@bjcmento2]

SuaraSumbar.id - Seorang siswa SMK membagikan kisahnya menderita penyakit diare kronis hingga dokter memvonis bahwa hidupnya tidak akan lama lagi.

Kisah itu ia bagikan lewat akun TikTok-nya, @bjcmento2. Lewat sosial media itu, ia membagikan kesehariannya menjalani perawatan di rumah sakit akibat penyakit diare kronis yang dideritanya.

Tak heran, banyak warganet yang memberikan perhatian dan semangat kepada siswa SMK di sebuah sekolah di Batam tersebut.

Dalam salah satu unggahan yang telah ditonton hingga 7 juta kali, siswa ini mengaku sangat terpukul ketika mendengar vonis dokter.

Baca Juga: Viral Pria Pukuli Kepala Kucing Pakai Kapak Sampai Mati, Netizen Geram

"Gue down ketika dokter berkata 'hidup kamu enggak lama lagi, minimal 6 bulan lagi. Semangat ya, saya sudah melakukan semaksimal mungkin'". tulis dia.

Dalam unggahan itu pula, ia curhat bahwa ketika awal mengalami keluhan penyakit dan mendapat perawatan di sebuah rumah sakit, siswa berusia 16 tahun ini sempat mendapat salah diagnosis.

Seorang suster memberitahunya bahwa ia menderita HIV. Tapi kemudian suster itu membawa hasil tes HIV-nya yang ternyata negatif.

"Minggu lalu, Selasa 9-2-2021 gue masuk IGD. Awal keluhan yaitu pusing, diare berkepanjangan, mual, muntah," ungkapnya.

"Sampai pada akhirnya, pertama gue divonis HIV sama salah satu suster. Gue sudah down, engak berdaya pas suster bilang begitu. Tapi tiba-tiba suster datang dan minta maaf ternyata kalau gue negatif HIV," curhat dia.

Baca Juga: Mengendap-endap Masuk Rumah, Maling Gasak 4 HP Sekaligus

Curhat Siswa SMK divonis hidupnya tinggal 6 bulan. [TikTok/@bjcmento2]

Karena kondisinya yang tak kunjung membaik, siswa itu pun harus dirujuk ke rumah sakit lain guna mendapat fasilitas teropong usus.

Ia pun sampai membuka donasi untuk perawatannya di laman kitabisa.com. Mengutip keterangan yang ia tulis pada laman tersebut, biaya yang ia butuhkan untuk membayar fasilitas teropong usus adalah Rp 20 juta.

Kekinian, donasi yang terkumpul untuk siswa tersebut mencapai Rp 1 jutaan.

Unggahan itu pun menarik perhatian warganet yang membanjirinya dengan ungkapan semangat.

"Semangat Kak! Kita semua di sini support kakak. Sehat terus ya kak," tulis Eva ******.

"You'll be ok. Ayo dong senyum lagi," ujar Andy.

"You'll be fine! Fighting!" imbuh Nurul.

Load More