Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 16 Februari 2021 | 20:21 WIB
Ilustrasi penangkapan. (Shutterstock)

SuaraSumbar.id - Satu lagi pelaku perampokan dan penganiayaan bermodus mobil travel di Kota Padang, Sumatera Barat, diringkus jajaran Polsek Koto Tangah.

Tersangka merupakan seorang perempuan berinisial IL (35). Sehari-harinya, IL berprofesi sebagai driver ojek online (ojol).

Kanit Reskrim Polsek Koto Tangah, Ipda Mardianto mengatakan, tersangka IL terlibat dalam kasus penganiayaan terhadap seorang MAN 1 Padang Pariaman.

"Pelaku ditangkap di rumah kontrakannya di kawasan Durian Taruang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang," katanya, Selasa (16/2/2021).

Baca Juga: Pelantikan Wali Kota Bukittinggi Terpilih Ditunda, Ini Alasannya

Penangkapan tersangka IL ini merupakan hasil pengembangan dari rekannya MM (55) yang terlebih dahulu ditangkap. Tersangka MM yang ditembak polisi diringkus di kawasan Salimpauang, Kabupaten Tanah Datar pada Jumat (13/2/2021).

"Pengakuan IL, dia bertugas untuk menarik uang korban dari ATM BRI sebanyak Rp 10 juta di daerah Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah. Dari hasil kejahatan itu, IL mendapatkan pembagian sebesar Rp 4 juta," katanya.

Kepada polisi, IL mengaku aksi perampokan itu dilakukan 4 orang pelaku. Sedangkan otak utama perampokan ini adalah tersangka MM yang pertama kali ditangkap. Saat ini, tersangka MM meringkuk di sel tahanan Polsek Batang Anai, Padang Pariaman.

"Dua pelaku lainnya dalam penyelidikan. Kasus ini akan kami selidiki sehingga seluruh pelaku bisa ditangkap," katanya.

Sebelumnya, seorang guru madrasah dirampok dan dianiaya hingga disekap dalam mobil travel. Korban bernama Nurlela, guru mata pelajaran Alquran dan Hadits di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Padang Pariaman, Sumbar.

Baca Juga: Tegas Tolak SKB 3 Menteri, Wali Kota Pariaman: Itu Urusan Daerah

Kabar ini dibenarkan Kepala MAN 1 Padang Pariaman, Amrizon. Menurutnya, peristiwa penganiayaan dan perampokan ini terjadi di kawasan Kecamatan Kota Tangah, Kota Padang, Selasa (2/2/2021) pagi.

"Dia (Nurlela) setiap harinya memang berangkat ke sekolah menggunakan travel," kata Amrizon kepada wartawan, Rabu (3/2/2021).

Peristiwa nahas itu berawal saat Nurlela sedang menunggu mobil travel di sekitar kawasan Simpang Pasir Jambak. Lantas, datanglah satu unit mobil jenis Avanza warna silver dan mengaku sebagai travel.

Nurlela pun menumpangi mobil travel tersebut tanpa rasa curiga. Sebab, di dalamnya sudah berisi orang yang diyakininya juga penumpang.

"Di dalam mobil, ada dua orang diyakini mereka penumpang. Seorang wanita pakai jilbab duduk disamping sopir dan satunya lagi laki-laki duduk di kursi tengah," katanya.

Setelah masuk dan mobil berjalan, kata Amrizon, guru tersebut baru menyadari ternyata ada satu penumpang lain yang bersembunyi di bangku paling belakang.

Tanpa buang waktu, Nurlela seketika disekap dan kepalanya ditutup menggunakan karung.

"Dia dibawa keliling dengan kondisi kepala ditutup pakai karung. Dia juga diancam pakai pisau yang ditempelkan dibagian perut," katanya.

"Komplotan itu lalu menganiaya Nurlela dan memaksanya memberikan pin ATM," sambungnya lagi.

Load More