SuaraSumbar.id - Panggung musik organ tunggal kerap menjadi pilihan hiburan masyarakat Sumatera Barat (Sumbar). Sudah lazim terlihat di Sumbar ini, organ tunggal menghiasi pesta pernikahan, perayaan hari-hari besar, dan acara kepemudaan lainnya.
Pengamat Sosial dan juga Sosiolog dari Universitas Negeri Padang (UNP), Erian Joni melihat keberadaan organ tunggal memiliki dua sisi; positif dan negatif.
"Sisi positif, organ tunggal jelas menjadi usaha ekonomi masyarakat dalam hiburan, kemudian seni modern yang mampu menghibur masyarakat dan sebagai sarana ajang kebolehan bagi orang-orang berbakat menyanyi serta untuk melatih kepercayaan dirinya," kata Erian kepada Covesia.com - jaringan Suara.com, Rabu (20/1/2021).
Sedangkan dari sisi negatifnya, kata Erian, organ tunggal justru menjadi medium untuk aktivitas menyimpang dan kriminal. Seperti miras, judi, aktivitas narkoba, tawuran dan bahkan dipakai untuk tempat pelecehan seksual.
Baca Juga: Bertambah 7, Total Pasien Covid-19 Sumbar Meninggal Dunia 576 orang
Hal itu terjadi ketika fungsi organ tunggal bukan lagi sebagai seni dan hiburan. Penggunaan organ tunggal kerap melenceng dalam kegiatan malam hari.
Bahkan, ada yang mengarah ke aksi sawer bernuansa pornoaksi. Parahnya lagi, anak-anak di bawah umur juga melihat atraksi-atraksi artis orgen tunggal yang kadang tak berpakain sangat seksi.
"Perlu juga hendaknya dibuat standar aturan berbusana bagi penyanyi organ tunggal di Sumbar," ujarnya.
Sebenarnya, kata Erian, beberapa kota dan kabupaten di Sumbar telah memiliki peraturan daerah (Perda) tentang aturan organ tunggal. Namun, efektivitas peraturan dan pemberian sanksinya bagi industri hiburan dan penyelenggara tidak berjalan.
"Perlu keterlibatan semua pihak untuk melakukan kontrol sosial dalam pelaksanaan organ tunggal yang kelewat batas," katanya.
Baca Juga: Selama Pandemi, Sampah di Padang Berkurang 50 Persen
Selain itu, harusnya diberi pembatasan jam hiburan organ tunggal. Sebab, jika sudah melampaui pukul 18.00 WIB, maka akan menjadi hiburan malam yang akan menimbulkan masalah termasuk menganggu kenyamanan lingkungan sekitar dan aktivitas menyimpang lainnya.
"Untuk tahap awa, saya rasa Pemda Sumbar perlu membuat surat edaran tentang aturan main penyelenggaran hiburan seperti organ tunggal ini," katanya.
Berita Terkait
-
Catat! Jalan Utama Padang-Bukittinggi Bakal Macet hingga Jelang Idul Fitri
-
Kronologi Pembunuhan Gadis yang Menolak Hubungan Intim di Limapuluh Kota
-
Ena-Ena Bareng Wanita Lain di Hotel, Okum ASN Dinas PU Digerebek Istri
-
Duh! Telanjang Bareng Cewek di Kamar Hotel, ASN Sumbar Digerebek Istri
-
13 Guru Positif Covid-19, 5 Sekolah di Solok Selatan Libur Sepekan
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
-
Mau Wajah Glowing? Inilah Urutan Menggunakan Skincare Malam yang Tepat
-
7 Brand Skincare Korea Terbaik, Auto Bikin Kulit Mulus Harga Mulai Rp19 Ribu
Terkini
-
Nomor HP Kamu Beruntung! Dapat Saldo Gratis Ratusan Ribu, Klaim 5 Link DANA Kaget Aktif Terbaru!
-
Hari Kebangkitan Nasional Jadi Momentum Refleksi BRI untuk Terus Berkontribusi Membangun Bangsa
-
Kebakaran Pabrik Karet di Padang: 17 Jam Proses Pemadaman Api, Tim Inafis Olah TKP!
-
7 Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Cek Nomor HP Kamu Biar Dapat Saldo Gratis!
-
BRI Cetak Rekor, Portofolio Keuangan Berkelanjutan Capai Rp796 Triliun