SuaraSumbar.id - Kronologi kasus pembunuhan gadis di Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (9/12/2020) akhirnya semakin terang.
Nyawa gadis berinisial IP (21) itu ternyata dihabisi sang pacar berinisial AM (19) karena menolak berhubungan intim. Hal itu terungkap dalam rekonstruksi yang digelar Polres Payakumbuh di lokasi kejadian, Selasa (19/1/2021).
Sedikitnya, ada 40 adegan rekontruksi yang langsung diperagakan tersangka AM. Dalam reka ulang itu, tersangka dan korban sempat bercumbu ketika sampai di pondok tempat IP ditemukan tak bernyawa.
Tak puas dengan sekadar bercumbu, tersangka mengajak korban untuk berhubungan intim. Namun ajakan tersebut langsung ditolak IP.
Baca Juga: Ibu Tiri Bunuh Bocah 7 Tahun Lalu Bilang Si Anak Meninggal karena Covid-19
Pada adegan ke-13, tersangka terus membujuk korban untuk berhubungan intim dengan berjanji akan menikahinya. Namun sampai adegan ke-17, rayuan itu tetap saja ditolak korban.
Tidak terima dengan penolakan, tersangka AM mulai memaksa korban hingga IP ketakutan dan berteriak minta tolong.
Lantas, ketika emosinya terus memuncak, tersangka langsung mencekik dan menyundul hidunya korban. Akhirnya, korban tak bergerak dan mulutnya mengeluarkan darah.
Ketika korban sudah tak bergerak, tersangka langsung melakukan niat jahatnya dan menyetubuhi korban. Bahkan, dia melakukan hubungan badan sebanyak 2 kali.
Setelah nafsunya terpuaskan, tersangka membuang jasad korban di sekitar pondok dengan posisi sujud.
Baca Juga: Ena-Ena Bareng Wanita Lain di Hotel, Okum ASN Dinas PU Digerebek Istri
"Awalnya kita menyiapkan 25 adegan, di lapangan berkembang menjadi 40 adegan," kata Kastreskrim Polres Payakumbuh, AKP M Rosidi, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com.
Atas perbuatannya, tersangka AM dijerat dengan pasal 351 KUHP tentang tidak pidana penganiayaan dan pasal 338 KUHP dengan ancaman hukumannya 15 tahun penjara.
Berita Terkait
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
-
Bebaskan Anak dengan Suap Miliaran, Ibu Ronald Tannur Kini Tersangka, Publik Bertanya Kerjanya Apa?
-
Ibu Ronald Tannur Kerja Apa? Sanggup Suap Hakim Rp3,5 M demi Bebaskan Anak, Kini Jadi Tersangka
-
Terungkap! Pembunuh Mayat Wanita Tanpa Kepala di Penjaringan Ternyata Tukang Jagal
-
Permainan Petak Umpet Berakhir Maut, Wanita AS Dipenjara usai Kekasih Tewas di Dalam Koper
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Solok Selatan, Sahroni Tekankan Hal Ini di Polda Sumbar
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
-
Detik-detik AKP Dadang Tembak Mati AKP Ulil, Kompolnas: Kapolres Solok Selatan Berlindung di Ruang Tengah!
-
Lokasi Tambang Galian C Ilegal, Diduga Pemicu Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, 10 Bus Pariwisata di Sumbar Tak Laik Jalan