SuaraSumbar.id - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyayangkan sikap anggota DPRI dari Fraksi PDIP, Ribka Tjiptaning, yang terang-terangan menolak untuk divaksin Covid-19.
"Itu akan membuat masyarakat ragu juga untuk divaksin," kata Mahyeldi, dikutip dari Klikpositif.com - jaringan Suara.com, Rabu (13/1/2021).
Menurut Calon Gubernur Sumatera Barat peraih suara terbanyak di Pilkada 2020 itu, penolakan yang disampaikan politisi PDIP itu akan memicu gejolak di lapangan.
"Dengan beliau tidak ingin divaksin itu, maka akan timbul gejolak di lapangan. Apalagi setelah ini akan divaksin tenaga kesehatan," tuturnya.
"Dengan begitu, beliau tidak mendukung program Bapak Presiden Jokowi. Lagi pula sudah ada pernyataan kehalalan dari MUI dan BPOM terkait vaksin ini," sambung politisi PKS itu.
Sementara itu, Mahyeldi sendiri belum akan divaksin dalam waktu dekat. "Saya masih menunggu hasil pemeriksaan anti bodi dari Dinas Kesehatan Kota Padang. Kalau hasil menyatakan saya perlu divaksin, maka saya akan divaksin, tapi kalau tidak ya saya tidak akan divaksin," tuturnya.
Sebelumnya, penolakan vaksinasi datang dari anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP, Ribka Tjiptaning. Dia secara tegas menolak untuk divaksin Covid-19.
Daripada divaksin, Ribka memilih untuk membayar denda. Ribka tidak mau divaksin apapun itu jenisnya. Bahkan, ia lebih memilih untuk membayar sanksi dengan keluarganya ketimbang harus menerima vaksin.
Hal tersebut disampaikan Ribka di depan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pihak BPOM dan PT Bio Farma.
Baca Juga: Geger! Rocky Gerung Bongkar Jokowi Paksa BPOM Keluarkan Izin Vaksin Sinovac
"Saya tetep tidak mau divaksin maupun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya sudah 63 tahun nih, mau semua usia boleh tetap, misalnya pun hidup di DKI semua anak cucu saya dapat sanksi lima juta mending gue bayar, mau jual mobil kek," kata Ribka dalam Raker dan RDP di Komisi IX, Kompleks Parlemen, Selasa (12/1/2021).
Alasan Ribka menolaknya ialah karena mendengar pernyataan dari PT Bio Farma yang menyebut belum melakukan uji klinis tahap ketiga. Selain itu, ia juga memiliki pengalaman melihat sejumlah vaksin yang pernah masuk ke Indonesia, namun malah memperburuk keadaan.
"Saya ngomong lagi nih di rapat ini ya, vaksin untuk anti polio malah lumpuh layu di Sukabumi terus anti kaki gajah di Majalaya mati 12 (orang). Karena di India ditolak, di Afrika ditolak, masuk di Indonesia dengan (anggaran) Rp 1,3 triliun waktu saya ketua komisi. Saya ingat betul itu jangan main-main vaksin ini, jangan main-main," tuturnya.
Ribka pun kembali menegaskan kalau ia bakal menolak untuk menerima vaksin. Kalau misalkan ia dipaksa maka menurutnya hal tersebut sudah masuk ke dalam pelanggaran HAM.
"Saya pertama yang bilang saya menolak vaksin, kalau dipaksa pelanggaran HAM. Enggak boleh maksa begitu," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
Terkini
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta, Masih Keren dan Layak Pakai!
-
Gunung Marapi Erupsi 29 Detik, Kolom Abu Mencapai 300 Meter!
-
4 Mobil Bekas Keren untuk Ibu-Ibu, Harga di Bawah Rp 100 Juta!
-
Optimisme Jangka Panjang: BRI Kembali Siapkan Buyback Saham di Tengah Kinerja Keuangan yang Solid
-
Polisi Tangkap Pria Pemeras Petugas Parkir di Pasar Ateh Bukittinggi