Gunung Talang Solok Berstatus Waspada, Warga Diminta Jauhi Kawah

Badan Geologi resmi menaikkan status Gunung Talang di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), menjadi Level II atau Waspada.

Riki Chandra
Rabu, 10 Desember 2025 | 21:15 WIB
Gunung Talang Solok Berstatus Waspada, Warga Diminta Jauhi Kawah
Gunung Talang di Kabupaten Solok. [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  • Status Gunung Talang naik Waspada karena peningkatan aktivitas kegempaan.

  • Warga dilarang mendekat dua kilometer dari kawah Gunung Talang.

  • Swarm dangkal indikasi migrasi magma menuju permukaan gunung.

SuaraSumbar.id - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menaikkan status Gunung Talang di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), menjadi Level II atau Waspada. Hal itu terjadi setelah meningkatnya aktivitas kegempaan dan perubahan visual sepanjang 2025.

Kenaikan status ini menjadi perhatian serius mengingat Gunung Talang merupakan salah satu gunung api aktif yang berada dekat permukiman warga.

Plt Badan Geologi Kementerian ESDM, Lana Saria, mengatakan bahwa keputusan menaikkan status Gunung Talang didasarkan pada hasil pemantauan hingga 10 Desember 2025.

“Berdasarkan pengamatan visual dan aktivitas kegempaan sampai 10 Desember 2025, maka tingkat aktivitas Gunung Talang dinaikkan dari Level I (Normal) ke Level II (Waspada),” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (10/12/2025).

Kenaikan status ini disertai dua rekomendasi penting. Pertama, warga, pengunjung, maupun wisatawan dilarang mendekati area kawah dalam radius dua kilometer.

Kedua, masyarakat diminta waspada terhadap potensi longsor di Kawah Selatan yang dapat terjadi akibat peningkatan aktivitas vulkanik.

Badan Geologi menegaskan pemantauan intensif akan terus dilakukan dan setiap perubahan signifikan terkait aktivitas Gunung Talang akan segera diinformasikan.

Peningkatan aktivitas tercatat setelah gempa tektonik magnitudo 4.7 terjadi pada 10 Desember 2025 pukul 02.48 WIB, dengan kedalaman 10 kilometer dan berjarak 18 kilometer dari Kota Solok.

Hingga pukul 09.00 WIB, terdeteksi 227 gempa vulkanik tektonik yang menunjukkan adanya dinamika di dalam tubuh gunung.

Sepanjang 2025, Badan Geologi juga mencatat empat kali kemunculan swarm, yakni pada 8 April, 25 Juli, 23 September, dan 9 Oktober.

Episenter swarm periode 23 September terlihat lebih mengelompok di area kawah dan berada pada kedalaman yang lebih dangkal dibanding dua periode sebelumnya. Kondisi ini mengindikasikan adanya migrasi magma dari kantong magma dalam menuju permukaan.

Fenomena swarm vulkanik tektonik tersebut menjadi salah satu indikator ketidakstabilan sistem vulkanik yang dalam sejumlah kasus dapat berujung pada erupsi. Karena itu, kewaspadaan masyarakat dan pemantauan lanjutan menjadi kunci penting.

Dengan status Waspada, aktivitas Gunung Talang akan terus diperhatikan mengingat potensi perubahan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak