Wagub Sumbar Tinjau Banjir Ulakan Padang Pariaman, Salurkan Bantuan hingga Desak Penanganan Cepat!

Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy, meninjau langsung kondisi warga terdampak banjir di Nagari Kampung Galapung, Kecamatan Ulakan, Padang Pariaman.

Riki Chandra
Senin, 24 November 2025 | 21:35 WIB
Wagub Sumbar Tinjau Banjir Ulakan Padang Pariaman, Salurkan Bantuan hingga Desak Penanganan Cepat!
Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy, saat meninjau banjir di kawasan Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman. Dok. Biro Adpim Pemprov Sumbar]
Baca 10 detik
  •  Wagub Sumbar tinjau banjir Ulakan dan serahkan bantuan darurat.

  • Sebanyak 250 warga masih bertahan di lokasi pengungsian.

  • Pemerintah perkuat koordinasi penanganan cepat dan pemenuhan kebutuhan dasar.

SuaraSumbar.id - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Vasko Ruseimy, meninjau langsung kondisi warga terdampak banjir di Nagari Kampung Galapung, Kecamatan Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, Senin (24/11/2025).

Kawasan Ulakan Padang Pariaman telah dilanda banjir sejak Minggu (23/11/2024) siang. Banjir itu dipicu curah hujan tinggi dan luapan Sungai Batang Ulakan.

Ratusan warga masih mengungsi hingga Senin sore. Dari 170 Kepala Keluarga (KK) terdampak, 250 jiwa mengungsi ke Surau Kalampaian. Aktivitas masyarakat di kawasan banjir Ulakan dilaporkan lumpuh total karena masih banyak ruas jalan tertutup genangan dan lumpur.

Dalam peninjauan itu, Wagub Sumbar juga menyerahkan bantuan dari Pemprov Sumbar melalui Dinas Sosial. Bantuan tersebut terdiri dari dua ton beras reguler, 100 paket makanan siap saji, 60 kasur, 50 tenda gulung, 40 kidsware, 50 selimut, 50 family kit, dan 160 paket makanan anak.

Total nilai bantuan mencapai Rp 124.270.000. Tambahan bantuan dari BPBD Sumbar berupa 100 helai selimut dan 20 paket sembako juga disalurkan untuk warga terdampak banjir Ulakan.

“Prioritas kita adalah keselamatan warga. Bantuan harus datang tepat waktu dan pemerintah harus hadir di titik-titik terdampak untuk memastikan kebutuhan dasar terpenuhi,” ujar Vasko.

Ia menegaskan pentingnya koordinasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, nagari, relawan, dan seluruh unsur terkait agar proses pengungsian dan distribusi logistik berjalan lancar. “Semua unsur harus bergerak dalam satu alur. Situasi seperti ini tidak bisa ditangani sendiri-sendiri,” tambahnya.

Wagub juga meminta agar kebutuhan kelompok rentan tidak tertunda. “Saya minta kebutuhan kelompok rentan seperti balita dan lansia diprioritaskan. Jangan tunggu laporan menumpuk, langsung eksekusi. Kita harus cepat dan responsif,” ujarnya.

Pemprov Sumbar memastikan pemantauan cuaca dan potensi banjir susulan terus dilakukan. Koordinasi dengan BMKG, BPBD, dan pemerintah daerah akan diperkuat agar langkah antisipasi berjalan efektif di kawasan rawan banjir Ulakan.

Sementara itu, Kader Pembangunan Manusia Nagari Kampung Galapung, Suci Ramadhan, menyampaikan bahwa 250 warga masih bertahan di pengungsian, termasuk 44 balita dan 92 lansia.

“Mereka sudah bertahan dua malam di tempat pengungsian sejak banjir melanda Minggu siang,” ujarnya.

Suci menjelaskan satu dapur umum sudah beroperasi, namun tenaga juru masak terbatas. Pengungsi juga membutuhkan pakaian layak pakai karena tidak bisa mengganti pakaian selama dua hari terakhir akibat banjir Ulakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini