Kasus HIV di Padang Merosot Tajam, Ini Cara Dinkes Stop Penyebarannya!

Pemerintah Kota Padang mengungkap strategi keberhasilan menekan penemuan kasus baru HIV selama dua tahun terakhir.

Riki Chandra
Jum'at, 21 November 2025 | 18:30 WIB
Kasus HIV di Padang Merosot Tajam, Ini Cara Dinkes Stop Penyebarannya!
Ilustrasi HIV. (BBC Indonesia)
Baca 10 detik
  •  Dinas Kesehatan Padang berhasil tekan kasus baru HIV secara signifikan.

  • Skrining, edukasi, dan sosialisasi masif jadi kunci penurunan HIV.

  • Kasus HIV turun berkat kolaborasi fasilitas kesehatan dan daerah lain.

SuaraSumbar.id - Pemerintah Kota Padang mengungkap strategi keberhasilan menekan penemuan kasus baru HIV selama dua tahun terakhir.

Upaya tersebut disebut menjadi faktor utama yang membuat angka temuan kasus di Kota Padang terus menurun dan berdampak pada pengendalian penyebaran HIV/AIDS di berbagai lapisan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Srikurnia Yati, mengatakan penurunan kasus baru HIV tak lepas dari gencarnya pelaksanaan skrining, sosialisasi, serta edukasi mengenai pencegahan dan penanggulangan HIV.

Tiga langkah ini dilakukan secara masif sejak dua tahun terakhir dan menyasar berbagai kelompok berisiko maupun masyarakat umum.

Dalam keterangannya, Srikurnia menjelaskan Dinas Kesehatan Padang mengintensifkan sosialisasi di sekolah, kampus, serta komunitas masyarakat.

Skrining HIV juga difokuskan kepada kelompok berisiko seperti lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), pekerja seks komersial (PSK), pasangan orang dengan HIV (ODHIV), serta warga binaan pemasyarakatan. Pendekatan ini dilakukan agar deteksi dapat berlangsung lebih cepat dan tepat sasaran.

Selain itu, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan turut menjadi prioritas. Dinas Kesehatan Padang mengadakan workshop dan pelatihan mengenai HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS), serta memperluas keterlibatan fasilitas pelayanan kesehatan swasta dan sektor terkait.

Menurut Srikurnia, kontribusi berbagai daerah kabupaten/kota lain yang semakin aktif memberikan layanan testing dan pengobatan HIV juga membantu menekan penemuan kasus baru.

Selama 13 tahun terakhir (2012–2025), sebanyak 1.834 kasus HIV tercatat di Kota Padang. Namun dalam dua tahun terakhir, penurunan cukup signifikan terjadi.

Sepanjang 2024 ditemukan 234 kasus baru, lalu turun menjadi 192 kasus pada periode Januari–September 2025. Dari 192 kasus tersebut, sekitar 45 persen atau 87 pasien merupakan warga Kota Padang, sementara sisanya berasal dari luar Padang maupun luar Sumatera Barat.

Temuan kasus tahun ini tersebar di sejumlah fasilitas kesehatan seperti RSUP Dr. M Djamil, RS Yos Sudarso, RST Reksodiwiryo, RSUD dr. Rasidin, RS Hermina, RS UNAND, RS Naili DBS, dan RSI Siti Rahmah.

Kasus juga ditemukan di beberapa puskesmas, termasuk Seberang Padang, Andalas, Bungus Teluk Kabung, Lubuk Buaya, Ulak Karang, Pauh, Lubuk Begalung, serta satu kasus dari Klinik Cemara PKBI.

"Mari kita lindungi bersama generasi muda dari HIV. Jauhi penyakitnya, bukan orangnya," ujar Srikurnia.

Dengan strategi berkelanjutan dan keterlibatan lintas sektor, Pemerintah Kota Padang menegaskan komitmen mempertahankan tren penurunan HIV sekaligus memperluas akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini