Keluarga Siswa SMP Bunuh Diri di Sawalunto Tolak Autopsi, Polisi: Motifnya Tetap Kami Selidiki!

Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu motif seorang siswa SMPN 7 Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) berinisial BE (15) melakukan bunuh diri.

Riki Chandra
Rabu, 29 Oktober 2025 | 14:03 WIB
Keluarga Siswa SMP Bunuh Diri di Sawalunto Tolak Autopsi, Polisi: Motifnya Tetap Kami Selidiki!
Ilustrasi gantung diri [Dok. Shutterstock]
Baca 10 detik
  • Polisi tetap selidiki penyebab bunuh diri meski tanpa autopsi.

  • Tidak ada CCTV dan saksi menyulitkan proses penyelidikan polisi.

  • Dinas Pendidikan selidiki kemungkinan adanya bullying atau kekerasan siswa.

     

SuaraSumbar.id - Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu motif seorang siswa SMPN 7 Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) berinisial BE (15) melakukan bunuh diri. Keluarga siswa tidak ingin dilakukan autopsi.

"Keluarga tidak bersedia untuk autopsi, telah dibuat dalam surat pernyataan," ujar Kapolsek Barangin, Ipda Gorrahman, Rabu (29/10/2025).

Gorrahman menyebutkan BE telah dimakamkan pada Selasa (28/10/2025) sore. "Tapi tetap kami lakukan pendalaman dan penyelidikan apa motifnya. Memang, dugaan bukti awal, itu bunuh diri," ucapnya.

Dalam penyelidikan, kata Gorrahman, kepolisian sedikit terkendala karena lingkungan sekolah tidak dilengkapi CCTV. Saksi yang melihat kejadian juga tidak ada.

"Tidak ada CCTV, semua di lingkungan sekolah tidak dilengkapi CCTV. Saat kejadian itu, memang ruangan kelas sedang kosong karena siswa lain sedang berada di laboratorium, anak ini izin ke gurunya untuk ke kelas," jelasnya.

Ia mengungkapkan, kepolisian telah meminta keterangan guru, siswa ini tidak menunjukkan tanda-tanda ada permasalahan. Begitupun pengakuan orang tuanya.

"Tidak ada masalah, pagi sampai siang itu dia tetap belajar normal. Bahkan sebelumnya dia memimpin upacara bendera. Keluarga mengaku anak ini tidak pernah bercerita ada masalah apa pun," imbuhnya.

Sebelumnya, BE ditemukan bunuh diri di ruangan kelasnya dengan kondisi leher terikat dasi. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (28/10/2025) sekira pukul 12.00 WIB.

Selain kepolisian, Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto juga melakukan investigasi apakah ada atau tidaknya dugaan perundungan atau kekerasan dialami siswa tersebut.

"Apakah ada bullying, kekerasan, atau lainnya kami investigasi. Sambil menunggu penyelidikan kepolisian juga," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Asril.

Kontributor: Saptra S

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini