3 Fakta Mengerikan Istri Potong Kelamin Suami Saat Tertidur, Korban Tewas!

Kasus istri potong alat kelamin suami di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menggegerkan warga setelah terungkap motif di balik aksi sadis tersebut.

Riki Chandra
Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:44 WIB
3 Fakta Mengerikan Istri Potong Kelamin Suami Saat Tertidur, Korban Tewas!
Rekonstruksi kasus di Mapolsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, terkait kasus istri potong alat kelamin suami, Selasa (21/10/2025). [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  •  Istri potong alat kelamin suami karena cemburu buta tragis.

  • Korban sempat berkendara mencari pertolongan sebelum akhirnya meninggal.

  • Pelaku dijerat Pasal 354 KUHP ancaman sembilan tahun penjara.

SuaraSumbar.id - Kasus istri potong alat kelamin suami di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menggegerkan warga setelah terungkap motif di balik aksi sadis tersebut.

Peristiwa ini diduga dipicu oleh rasa cemburu buta setelah pelaku berinisial HZ memergoki isi percakapan sang suami, H, dengan wanita lain di ponselnya.

Menurut keterangan Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda Sibarani, aksi keji itu terjadi pada Minggu (20/7) di rumah pasangan tersebut di Kelurahan Sukabumi Utara.

“HZ melihat isi chat di ponsel korban, lalu cemburu buta dan melakukan penganiayaan berat terhadap suaminya,” ujar Ganda dikutip dari Antara, Selasa (20/10/2025).

Korban sempat dirawat intensif di RSCM Jakarta selama 23 hari sebelum akhirnya meninggal dunia pada 12 Agustus 2025.

“Kami dapat laporan tiga hari setelah kejadian saat korban masih dirawat di RSCM. Saat itu kami temukan bahwa alat kelamin korban telah terputus,” jelas Ganda.

Berikut fakta-faktanya.

1. Aksi dilakukan saat korban tertidur

Dari hasil penyelidikan, HZ memotong alat kelamin suaminya menggunakan pisau cutter ketika sang suami sedang tertidur lelap.

“Pelaku melakukan aksinya saat korban tertidur. Jadi dia pakai pisau cutter,” kata Ganda.

Tindakan itu dilakukan secara spontan akibat emosi cemburu. Setelah kejadian, suasana rumah berubah mencekam. Luka parah membuat korban kehilangan banyak darah sebelum berhasil meminta pertolongan.

2. Korban masih sempat berkendara mencari pertolongan

Meski mengalami luka berat, korban H menunjukkan keteguhan luar biasa. Ia masih sempat mengendarai motor menuju fasilitas kesehatan terdekat sambil membonceng pelaku.

“Setelah penganiayaan berat itu, korban langsung berkendara ke fasilitas kesehatan terdekat dengan membonceng tersangka. Setelah itu baru dirujuk ke RSCM,” ungkap Ganda.

Namun, kondisi korban terus memburuk hingga akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan hampir satu bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini