- 110 siswa Agam keracunan makanan bergizi gratis, ditetapkan KLB.
- Pemkab Agam tanggung biaya perawatan korban keracunan di rumah sakit.
- Tujuh dapur MBG tanpa sertifikat higiene sanitasi segera ditutup.
SuaraSumbar.id - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) usai ratusan siswa diduga mengalami keracunan makanan bergizi gratis (MBG).
Bupati Agam, Benni Warlis mengatakan, terhitung hingga Kamis (2/10/2025) siang, terdapat 110 orang anak yang alami keracunan.
"Sampai saat ini 110 orang. Itu ada TK, SD dan SMP," ujar Benni di Gubernuran Sumbar, Kota Padang, Kamis (2/10/2025).
Ratusan siswa ini, kata Benni, berasal dari berbagai sekolah di Kabupaten Agam. Sebagian anak yang sempat mendapatkan penanganan medis, telah kembali pulang.
"Masih dirawat 31 orang. Mereka dirawat di RS Lubuk Basung. Karena kami tetapkan KLB, seluruh biaya ditanggung Pemkab," ucapnya.
Benni mengatakan, terdapat 7 dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak mengantongi sertifikat. Pemerintah Kabupaten Agam telah melapor hal tersebut ke Badan Gizi Nasional (BGN).
"Tidak ada SLHS (sertifikat laik higiene sanitasi) 7 SPPG. Ini kami minta untuk ditutup, ya biar cepat urus ini, kami sudah lapor BGN," ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Agam, lanjut Benni, akan jemput bola atau memfasilitasi SPPG yang tidak mengantongi SLHS.
"Yang tidak ada SLHS segera diurus. Kami siap memfasilitasi, jemput bola. Ini untuk masyarakat kita. Kami tracking terus," katanya.
Kontributor: Saptra S