Aktivitas Vulkanik Gunung Talang Solok Meningkat, Badan Geologi Minta Masyarakat Waspada Longsor!

Gunung Talang kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik usai serangkaian gempa bumi beruntun mengguncang Solok.

Riki Chandra
Rabu, 09 April 2025 | 15:44 WIB
Aktivitas Vulkanik Gunung Talang Solok Meningkat, Badan Geologi Minta Masyarakat Waspada Longsor!
Gunung Talang di Kabupaten Solok menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. [Dok. Antara]

SuaraSumbar.id - Gunung Talang di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik usai serangkaian gempa bumi beruntun mengguncang wilayah tersebut.

Berdasarkan laporan Badan Geologi Kementerian ESDM, gejala migrasi magma dari kantong dalam ke permukaan mulai terdeteksi.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid mengatakan, pemantauan sejak pagi hari pada Rabu (9/4/2025) menunjukkan penurunan jumlah gempa. Namun, aktivitas kegempaan tetap perlu diwaspadai.

"Pada pukul 00.00 hingga 06.00 WIB tercatat sebanyak 17 kali kejadian," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Rabu (9/4/2025).

Sebelumnya, pada 8 April 2025 pukul 17.23 WIB, terjadi gempa tektonik bermagnitudo 4,2 berpusat 20 kilometer tenggara Kabupaten Solok.

Guncangan yang terasa hingga Pos Gunung Api Gunung Talang itu tercatat pada skala IV MMI. Sejak kejadian tersebut hingga tengah malam, terdata 115 aktivitas gempa, termasuk 101 kejadian gempa vulkanik dalam.

Sebagai respons terhadap kondisi ini, Badan Geologi Kementerian ESDM mengeluarkan dua rekomendasi utama bagi masyarakat dan wisatawan.

Pertama, masyarakat dilarang mendekati dan bermalam di sekitar Kawah Selatan serta Kawah Utama dalam radius 500 meter. Kedua, masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi longsor di sekitar kawasan kawah aktif Gunung Talang.

Menurut laporan Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Talang di Desa Lembang Jaya, aktivitas kegempaan hingga 9 April masih didominasi oleh gempa tektonik jauh, sementara secara visual, tidak tampak perubahan mencolok pada kawah, hanya asap putih dengan ketinggian 10 hingga 50 meter dari puncak.

"Tingkat aktivitas Gunung Talang akan segera ditinjau kembali jika terjadi perubahan signifikan baik secara visual maupun kegempaan," kata Wafid.

Gunung Talang sendiri merupakan kompleks gunung api aktif di Sumbar, terdiri atas kerucut Talang Jantan dan Talang Betina.

Letaknya berada di zona aktif sesar Sumatera, tepatnya di Segmen Sumani dan Suliti, yang menjadikan gunung ini rentan terhadap aktivitas tektonik sekitarnya.

Pada erupsi 12 April 2005 silam, Gunung Talang membentuk dua kawah aktif sebagai dampak dari gempa Mentawai bermagnitudo 6,8 yang terjadi dua hari sebelumnya.

Hingga kini, kedua kawah tersebut bersama rekahan Gabuo Atas dan Gabuo Bawah menjadi pusat aktivitas vulkanik Gunung Talang.

Peningkatan aktivitas Gunung Talang pasca gempa bumi beruntun ini menjadi perhatian khusus karena adanya indikasi migrasi magma ke permukaan. Masyarakat diimbau terus mengikuti perkembangan resmi dari otoritas terkait dan menghindari wilayah rawan di sekitar gunung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak