Meletus 15 Kali Sejak Awal 2025, Status Gunung Marapi Masih Waspada?

Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) masih berstatus Waspada atau Level II.

Riki Chandra
Senin, 03 Februari 2025 | 17:43 WIB
Meletus 15 Kali Sejak Awal 2025, Status Gunung Marapi Masih Waspada?
Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) saat mengalami erupsi. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) masih berstatus Waspada atau Level II. Gunung yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu telah mengalami 15 kali letusan sejak tanggal 1 hingga 28 Januari 2025.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hadi Wijaya mengatakan bahwa pihaknya belum berencana menaikkan status gunung tersebut hingga saat ini.

“Belum ada rencana PVMBG menaikkan status Gunung Marapi,” ujar Hadi Wijaya, Senin (3/2/2025).

Gunung dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) ini masih berada dalam kondisi waspada, meskipun aktivitas erupsi cukup sering terjadi.

Berdasarkan data PVMBG, letusan Gunung Marapi tercatat sebanyak 15 kali dalam kurun waktu Januari 2025. Bahkan pada 21, 22, dan 26 Januari, gunung ini mengalami dua kali letusan dalam sehari.

Meski belum meningkatkan statusnya, tim PVMBG, terutama dari Pos Pengamatan Gunung Api Kota Bukittinggi, terus melakukan pemantauan intensif.

Hingga saat ini, erupsi masih dalam jangkauan tiga kilometer dari pusat kawah, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tersebut.

“Salah satu rekomendasi kami adalah melarang kegiatan dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi atau Kawah Verbeek,” tegas Hadi Wijaya.

Dari hasil evaluasi PVMBG periode 16 hingga 31 Januari, aktivitas Gunung Marapi cenderung mengalami peningkatan. Erupsi serta hembusan asap lebih sering terjadi dibandingkan dengan dua pekan sebelumnya, dengan tinggi kolom erupsi maksimum mencapai 750 meter di atas puncak gunung.

Kegempaan juga menunjukkan peningkatan, terutama terkait pelepasan energi seperti gempa letusan dan hembusan. Sementara itu, aktivitas seismik yang diukur melalui Real Time Seismic Amplitude Measurement (RSAM) tercatat berada di atas normal sejak awal Desember 2024, meski dalam dua pekan terakhir mengalami penurunan secara fluktuatif.

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna menghindari risiko yang tidak diinginkan. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini