SuaraSumbar.id - Sebanyak 12 ekor sapi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, masih menjalani perawatan intensif akibat terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Sapi-sapi tersebut sedang dalam pemulihan yang diawasi oleh petugas dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesehatan Hewan setempat.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasaman Barat, Roni Hendri Eka Putra, menyampaikan bahwa sejak akhir 2024 lalu, sebanyak 58 ekor sapi milik peternak dari beberapa nagari di Kecamatan Kinali tercatat terinfeksi virus PMK.
“Dari total tersebut, 46 ekor telah sembuh dan 12 ekor lainnya masih dalam proses pemulihan,” ujar Roni, Kamis (16/1/2025).
Baca Juga:Sumbar Gelar Vaksinasi PMK Massal 20 Ribu Sapi Jelang Ramadan 2025
Dinas Perkebunan dan Peternakan menduga kasus PMK di Pasaman Barat berasal dari pasar ternak di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, serta sapi milik peternak di perbatasan antara Agam dan Pasaman Barat.
“Kami telah melakukan penelusuran dan pendataan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Penularan sudah bisa diatasi, namun kami tetap waspada,” tambah Roni.
Untuk menekan penyebaran virus, Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasaman Barat akan terus memantau kesehatan ternak di wilayah tersebut. Pemeriksaan berkala dan vaksinasi juga akan digencarkan sebagai langkah preventif.
“Ke depan, kami akan rutin melakukan pengecekan kesehatan hewan dan melanjutkan program vaksinasi pada ternak masyarakat,” tegas Roni.
Kasus PMK di Pasaman Barat menunjukkan pentingnya langkah cepat dan koordinasi antara peternak dan pemerintah untuk mencegah wabah meluas. Dengan vaksinasi dan pengawasan yang intensif, diharapkan Pasaman Barat dapat segera bebas dari PMK, sehingga kesejahteraan peternak dapat terjaga.
Baca Juga:Sapi dari Aceh, Medan, dan Riau Diduga Bawa Virus PMK ke Sumbar
Kontributor : Rizky Islam