Banjir menjadi bencana yang paling mendominasi, dengan total kejadian tercatat pada Maret, Agustus, dan November.
Banjir terbesar terjadi pada bulan Agustus 2024, yang mengakibatkan lebih dari 2.000 warga terdampak secara langsung.
Ribuan warga harus dievakuasi, dan berbagai fasilitas umum ikut terdampak akibat tingginya intensitas hujan kala itu.
“Bencana hidrometeorologi mendominasi sepanjang tahun ini, terutama banjir. Bulan Agustus adalah puncaknya, di mana lebih dari 2.000 warga terdampak,” jelas Dendy.
Baca Juga:Waspada! Cuaca Ekstrem Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sumbar Malam Ini
Antisipasi dan Imbauan BPBD
BPBD Kota Pariaman meminta masyarakat dan wisatawan untuk:
- Menghindari aktivitas berisiko di pantai dan sungai, terutama saat cuaca tidak menentu.
- Selalu memantau informasi cuaca dari BMKG dan pihak berwenang.
- Nelayan diminta untuk tidak melaut jika cuaca buruk dan gelombang tinggi.
- Warga di daerah rawan banjir agar tetap waspada dan siap siaga menghadapi potensi bencana.
Dendy menekankan pentingnya kesiapsiagaan bersama untuk meminimalisir dampak cuaca ekstrem. BPBD juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keselamatan warga dan wisatawan selama periode libur akhir tahun ini.
Kontributor : Rizky Islam
Baca Juga:Keluhkan Pusing, Penebang Kayu Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Kelapa