Ratusan Pemilih Pilkada Sumbar Berada di Zona Erupsi Gunung Marapi, Ini Langkah KPU

Sebanyak 543 pemilih Pilkada Sumatera Barat (Sumbar) berada dalam zona erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam.

Riki Chandra
Jum'at, 15 November 2024 | 18:25 WIB
Ratusan Pemilih Pilkada Sumbar Berada di Zona Erupsi Gunung Marapi, Ini Langkah KPU
Ilustrasi pilkada. [Ist]

SuaraSumbar.id - Sebanyak 543 pemilih Pilkada Sumatera Barat (Sumbar) berada dalam zona erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam. Pihak KPU akan memindahkan tiga tempat pemungutan suara (TPS) yang berada di radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi ke lokasi yang lebih aman.

"Kami telah mendata, ada tiga TPS yang berada di radius 4,5 kilometer dari Kawah Verbeek Gunung Marapi. TPS tersebut adalah TPS 1 dengan 234 pemilih, TPS 2 dengan 160 pemilih, dan TPS 3 dengan 149 pemilih," kata KPU Sumbar, Jons Manedi, Jumat (15/11/2024).

Sebagai langkah mitigasi, TPS yang terdampak akan dipindahkan ke lokasi baru berjarak minimal enam kilometer dari pusat erupsi. Hal ini dilakukan untuk menjamin keselamatan pemilih serta kelancaran proses Pilkada.

Selain itu, KPU juga mencatat ada tiga kecamatan yang berpotensi terdampak erupsi dan lahar dingin Gunung Marapi, yakni Pariangan, Lima Kaum, dan Sungai Tarab. Di Kecamatan Pariangan, terdapat 1.802 pemilih yang berada di jalur aliran lahar.

Sementara itu, di Kecamatan Lima Kaum, 3.708 pemilih tersebar di dua nagari, yaitu Nagari Parambahan dengan 1.952 pemilih dan Nagari Labuah dengan 1.756 pemilih.

"Khusus Kecamatan Sungai Tarab, kami mendata 1.051 pemilih yang berada di tiga TPS juga berada di wilayah yang berpotensi terdampak. Jika situasi memburuk, TPS akan dipindahkan ke rumah warga di Jorong Ateh Bukik," jelas Jons.

Gunung Marapi yang memiliki ketinggian 2.891 MDPL telah naik status dari waspada menjadi siaga sejak 6 November 2024, menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Pihak PVMBG telah mengeluarkan larangan bagi masyarakat untuk memasuki radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi serta meminta warga sekitar untuk mewaspadai ancaman bahaya lahar dingin, terutama selama musim hujan. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini