Sementara itu, banjir ini menyebabkan kerugian materi yang cukup besar bagi warga meski tidak ada korban jiwa.
Prakirawan BMKG Minangkabau, Raafi'i Darojat Triyoga, menjelaskan intensitas hujan yang tinggi di kawasan tersebut dipengaruhi oleh fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) positif serta sirkulasi siklonik yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan di Sumatera Barat.
Potensi hujan ringan hingga sedang masih ada di Sijunjung pada malam dan hari berikutnya, sehingga warga diimbau tetap waspada.
Pemerintah setempat bersama relawan, pelajar, serta tim dari Damkar dan BPBD masih membantu membersihkan lingkungan yang terdampak.
Baca Juga:Kisah Pilu Warga Sijunjung, Rumah Hanyut Diterjang Arus Banjir
Sementara itu, masyarakat berharap bantuan tambahan untuk keperluan mendesak seperti kasur, tenda, selimut, dan kebutuhan lainnya segera tiba agar dapat meringankan beban mereka pasca-banjir ini.
Kontributor : Rizky Islam