SuaraSumbar.id - Acara Bedah Visi-Misi Calon Kepala Daerah yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Padang (UNP) pada Senin (7/10/2024) berlangsung tanpa kehadiran Calon Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah.
Namun, pasangannya, Vasco Ruseimy, hadir untuk mewakili dan memaparkan visi-misi pasangan tersebut.
Acara yang bertempat di Ballroom Basko Hotel ini mengusung tema “Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)” dan mengundang sejumlah panelis dari kalangan akademisi, termasuk Rektor UNP, Prof. Ganefri.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah tantangan pengembangan SDM di Sumatera Barat, khususnya terkait rendahnya angka partisipasi pendidikan tinggi di kalangan siswa dari keluarga kurang mampu.
Baca Juga:Investor Takut Masuk Sumbar? Begini Jaminan Keamanan yang Diberikan Calon Gubernur
Tantangan Akses Pendidikan Tinggi di Sumatera Barat
Panelis Prof. Ganefri menyoroti data yang menunjukkan bahwa sekitar 90.000 siswa SLTA lulus setiap tahunnya di Sumbar, namun hanya 40% dari mereka yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
Ia menekankan bahwa meskipun minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan cukup tinggi, dukungan dari pemerintah daerah bagi siswa kurang mampu masih minim.
“Kesenjangan sosial di Sumatera Barat memang tidak terlalu tinggi, namun angka kemiskinan tetap meningkat. Hal ini berdampak pada rendahnya partisipasi pendidikan tinggi. Apa strategi Mahyeldi-Vasco untuk menyentuh anak-anak kita yang kurang beruntung secara ekonomi, namun memiliki semangat belajar yang tinggi?” tanya Prof. Ganefri.
Strategi Penguatan Jaringan Diaspora
Baca Juga:Mahyeldi Janji 10 dari Persen APBD untuk Sektor Pertanian
Menanggapi pertanyaan tersebut, Vasco Ruseimy menyatakan bahwa salah satu tantangan utama dalam pengembangan SDM di Sumbar adalah memastikan bahwa anak-anak muda yang menempuh pendidikan tinggi dapat kembali ke daerah asal untuk berkontribusi pada pembangunan lokal.
“Yang perlu kita sadarkan adalah, setelah menempuh pendidikan tinggi, banyak anak-anak muda kita yang merantau dan enggan kembali ke Sumatera Barat. Kita perlu menguatkan jaringan diaspora agar mereka tertarik untuk pulang dan berbagi ilmu dengan generasi muda di sini,” jelas Vasco.
Optimalisasi Beasiswa dan Program Pendidikan
Vasco menambahkan, perlu ada upaya maksimal dari pemerintah provinsi untuk memanfaatkan program-program beasiswa dari pemerintah pusat, seperti Beasiswa LPDP dan KIP Kuliah, guna membantu siswa Sumatera Barat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Kita harus pastikan anak-anak kita yang memiliki potensi dan semangat belajar tinggi tidak terhalang oleh faktor ekonomi. Beasiswa LPDP dan KIP Kuliah harus kita manfaatkan dengan baik agar lebih banyak siswa Sumbar bisa mengaksesnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Vasco menekankan bahwa pemerintah provinsi juga perlu menambah kuota beasiswa untuk mahasiswa berprestasi di Sumatera Barat, dengan harapan besar mereka akan kembali ke daerah dan berkontribusi pada pembangunan lokal setelah menyelesaikan studi.
“Kami akan memperjuangkan penambahan kuota beasiswa, namun dengan syarat mereka bersedia kembali ke Sumbar dan membangun kampung halaman setelah lulus,” pungkas Vasco.
Imbauan untuk Meningkatkan Kepedulian Terhadap Pendidikan
Acara bedah visi-misi ini diharapkan mampu membuka wawasan masyarakat dan pemangku kebijakan tentang pentingnya pengembangan SDM sebagai prioritas pembangunan di Sumatera Barat. Panelis menekankan bahwa solusi pembangunan berkelanjutan harus mencakup strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengatasi kesenjangan akses pendidikan.
“Tanpa SDM yang kuat, upaya pembangunan lainnya akan sulit tercapai. Ini harus menjadi perhatian serius bagi calon pemimpin Sumatera Barat ke depan,” tegas Prof. Ganefri menutup sesi diskusi.
Dengan penyelenggaraan acara ini, BEM UNP berharap masyarakat bisa melihat dengan jelas visi dan misi setiap pasangan calon dalam membangun Sumatera Barat, khususnya di bidang pengembangan SDM yang berkelanjutan.
Kontributor : Rizky Islam