SuaraSumbar.id - Banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada Jumat (4/10) pukul 17.00 WIB, akibat curah hujan tinggi yang mengguyur kawasan tersebut. Bencana ini berdampak pada 4.411 warga dari 11 nagari di tujuh kecamatan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sebanyak 1.102 kepala keluarga (KK) terdampak akibat banjir dan longsor tersebut. Sementara itu, 160 KK atau sekitar 480 warga terpaksa mengungsi ke masjid, balai masyarakat, serta rumah kerabat yang tidak terdampak.
Tingginya intensitas hujan menyebabkan peningkatan debit air di beberapa sungai besar di wilayah ini, seperti Sungai Batang Ulakan, Batang Sei Gimba, dan Batang Tapakih, yang kemudian meluap dan membanjiri pemukiman warga.
Selain itu, hujan deras juga memicu pergerakan tanah di beberapa titik, sehingga mengakibatkan longsor yang menutup akses jalan antar-nagari dan antar-kecamatan.
Baca Juga:*Pedagang Emas di Padang Pariaman Jadi Korban Pembegalan dan Pembacokan
Wilayah yang terdampak meliputi Nagari Sungai Sariak di Kecamatan VII Koto, Nagari Gasan Gadang di Kecamatan Batang Gasan, Nagari Campago di Kecamatan V Koto, serta Nagari Kampuang Galapuang Ulakan, Nagari Seulayat Ulakan, Nagari Sungai Gimba Ulakan, dan Nagari Sandi Ulakan di Kecamatan Ulakan Tapakih.
Selain itu, Nagari Parik Malintang di Kecamatan Anam Lingkuang, serta Nagari Pauah dan Nagari Kapalo Koto di Kecamatan Nan Sabaris juga mengalami dampak yang signifikan.
Bencana ini menyebabkan kerusakan infrastruktur yang cukup parah. Sebanyak 1.615 unit rumah dilaporkan terendam air, dua rumah tertimbun longsor, dan beberapa jalan penghubung antar-nagari terputus total.
Di Kecamatan IV Koto Aua Malintang, ketinggian air yang menggenangi badan jalan mencapai 50 hingga 100 cm, membuat akses transportasi menjadi lumpuh.
Kepala BPBD Kabupaten Padang Pariaman menyebutkan bahwa saat ini fokus utama adalah evakuasi warga yang masih terjebak banjir, pembersihan material longsor, serta pendistribusian bantuan ke lokasi terdampak.
Baca Juga:Banjir dan Longsor Terjang Padang Pariaman, Ratusan Keluarga Mengungsi
“Kami telah berkoordinasi dengan dinas PUPR, TNI, Polri, serta pemerintah setempat untuk melakukan pendataan dan penanganan bencana lebih lanjut,” ujarnya.
BPBD bersama dinas terkait telah menyiapkan sejumlah bantuan darurat, namun masih ada kebutuhan mendesak seperti alat berat untuk membuka akses jalan yang tertimbun longsor, perahu karet untuk evakuasi di daerah banjir, makanan siap saji, selimut, dan dapur umum.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, kondisi cuaca di beberapa wilayah Padang Pariaman masih menunjukkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan longsor dan banjir untuk tetap waspada serta segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika situasi memburuk.
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah menetapkan status siaga darurat dan terus memantau perkembangan situasi di lapangan.
Masyarakat yang terdampak diharapkan untuk segera melapor kepada petugas jika memerlukan bantuan, sementara upaya pemulihan dan penanganan bencana akan dilakukan secara bertahap.
“Dengan cuaca yang masih belum menentu, kami mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di kawasan rawan banjir dan longsor,” tambahnya.
Diharapkan, dengan kerja sama semua pihak, situasi dapat segera pulih dan warga yang terdampak bisa kembali beraktivitas normal. BPBD juga berjanji akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan penanganan yang cepat dan efektif bagi seluruh korban bencana.
Kontributor : Rizky Islam