Jambore Pertanian 2024 Dorong Kemandirian Pangan di Pesisir Selatan, Mahyeldi: Mari Kurangi Impor Pangan!

Jambore Pertanian 2024 ajang penting bagi para petani untuk menampilkan potensi besar mereka dalam mendukung pertanian modern dan berkelanjutan di Sumatera Barat.

Riki Chandra
Jum'at, 20 September 2024 | 17:20 WIB
Jambore Pertanian 2024 Dorong Kemandirian Pangan di Pesisir Selatan, Mahyeldi: Mari Kurangi Impor Pangan!
Gubernur Sumbar saat menghadiri Jambore Pertanian di Pesisir Selatan. [Dok.Biro Adpim Pemprov Sumbar]

SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, membuka Jambore Pertanian 2024 di Kompleks Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Carocok Anau, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kamis (19/9/2024).

Acara ini menjadi ajang penting bagi para petani untuk menampilkan potensi besar mereka dalam mendukung pertanian modern dan berkelanjutan di Sumatera Barat, khususnya Pesisir Selatan.

Mahyeldi menegaskan bahwa kemandirian pangan harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan daerah. Ia menyebutkan bahwa Pesisir Selatan, dengan kekayaan sumber daya alamnya, mampu tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal tetapi juga merambah pasar nasional hingga internasional.

“Kita harus mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan. Sumatera Barat harus berdiri di atas kaki sendiri, dan Pesisir Selatan adalah bagian penting dari upaya ini. Kita akan dorong pertanian yang berkualitas melalui riset, inovasi teknologi, serta perluasan akses pasar,” ujar Mahyeldi.

Mahyeldi juga menyoroti peran penting sektor pertanian dalam menghadapi ancaman inflasi pangan yang disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi global.

Menurutnya, kemandirian pangan menjadi solusi strategis untuk melindungi perekonomian daerah dari dampak krisis internasional. "Sektor pertanian adalah kunci utama melawan dampak inflasi ini," katanya.

Selain itu, Gubernur Mahyeldi juga memberikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan Jambore Pertanian ini. Menurutnya, acara tersebut adalah langkah konkret untuk memperkuat ekosistem pertanian di Sumatera Barat, dengan Pesisir Selatan sebagai salah satu pusat pertanian terdepan.

“Dengan kolaborasi dan inovasi yang terus kita kembangkan, Pesisir Selatan siap menghadapi tantangan masa depan dan memperkuat posisinya sebagai pusat pertanian strategis di Sumbar,” katanya.

Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, mengatakan bahwa para petani yang disebutnya sebagai pahlawan ekonomi bagi daerah tersebut. Menurutnya, lebih dari 50 persen penduduk Pesisir Selatan bergantung pada sektor pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

“Pertanian adalah tulang punggung ekonomi lokal, dan melalui inovasi teknologi yang lebih ramah lingkungan, kita dapat memastikan keberlanjutan sektor ini untuk generasi mendatang,” ujar Rusma.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, Gubernur Mahyeldi, Bupati Rusma, dan rombongan juga mengunjungi gelar teknologi pertanian "Basawah Pokok Murah" atau Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT). Teknologi ini menggunakan jerami sebagai media tanam untuk padi, yang diharapkan mampu meningkatkan produksi dengan biaya yang lebih rendah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak