Khusus di hari Minggu, anak-anak diajak belajar di alam terbuka. Mereka mengeksplorasi lokasi mangrove, sawah, serta melakukan aksi bersih pantai. "Akhir pekan, mereka kadang juga menggambar di lokasi wisata laut. Ada juga edukasi untuk remaja, seperti membuat tas kain dan sedotan bambu," katanya.
Rumah Pendidikan Lingkungan Komunitas Rimba Peduli berada di lantai atas tempat pengolahan plastik menjadi BBM Solar. Selain ruangan belajar, juga terdapat ruangan perpustakaan dengan ragam buka bacaan.
Sejatinya, Yayasan Rimba Indonesia yang menaungi Komunitas Rimba Peduli, memiliki empat program utama. Pertama, pengolahan sampah pesisir laut menjadi BBM Solar, Rumah Pendidikan Lingkungan, konservasi penyu hingga konservasi hutan.
"Semoga kami terus bisa menjaga laut ini untuk diteruskan kelak ke anak cucu," kata Reno menyudahi.
Gerakan BCL untuk Ekonomi Biru
KKP mengapresiasi aksi peduli laut yang digencarkan Komunitas Rimba Peduli di Sungai Pinang. Pertengahan Mei 2024 lalu, KKP memberikan bantuan bagi Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK), termasuk untuk komunitas yang digagas Reno Rimba itu. Bantuan tersebut merupakan bukti komitmen KKP menjaga kawasan konservasi.
Bantuan KKP untuk Komunitas Rimba Peduli berupa mesin tempel, genset, plang nama, toilet portable, senter kepala, pelampung, tenda, kamera digital hingga printer. Komunitas tersebut dianggap tak sekadar peduli sampah, namun juga aktif menyelematkan penyu yang perlindungannya diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Tak hanya itu, perlindungan penyu juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar. Kemudian, Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi dan Surat Edaran KKP RI Nomor SE.526 Tahun 2015 yang mengatur tentang Pelaksanaan Perlindungan Penyu, termasuk telur, bagian tubuh, dan/atau produk turunannya.
"KKP memperkuat dan suport kelompok masyarakat peduli laut dengan berbagai kegiatan. Mulai dari penguatan kapasitas, bimtek, hingga bantuan konservasi," kata Analis Pengusahaan Jasa Kelautan di UPT KKP Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Hadi Prayitno, kepada SuaraSumbar.id, Senin (19/8/2024).
BPSPL Padang yang menaungi 7 provinsi itu, menjadi "mata" dan "telinga" KKP di daerah. Mereka memantau dan memastikan kelanjutan dari gerakan peduli laut di lapangan. Mulai dari konservasi penyu hingga komunitas peduli sampah.