SuaraSumbar.id - Universitas Andalas (Unand) di Sumatera Barat (Sumbar) bersama Universitas Pertahanan (Unhan) mengembangkan riset tanaman gandum. Hal itu dilakukan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
"Riset pengembangan gandum memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan di daerah tropis, terutama dataran menengah dan dataran tinggi," kata Rektor Unand Efa Yonnedi, dikutip Jumat (2/8/2024).
Menurut Efa, setelah penandatangan kerja sama kedua belah pihak, maka akan banyak peluang serta potensi yang bisa dikolaborasikan bersama.
Sejak tahun 2011 lalu, pihak Unand telah mengembangkan gandum di Nagari (desa) Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Bahkan, salah satu dosen Unand telah meneliti tentang tanaman gandum.
Saat ini, kata Efa, tidak banyak dosen di Indonesia yang meneliti gandum. Dosen Unand tersebut dinilai telah berkontribusi signifikan dalam pengembangan serta peningkatan kualitas varietas gandum, serta penerapan teknologi terbaru dalam budi daya.
Meskipun gandum bukan tanaman asli Indonesia, kata dia, namun saat ini produk turunan gandum seperti tepung terigu sudah menjadi sumber karbohidrat kedua setelah padi. Artinya, tanaman dengan nama latin Triticum aestivum itu cukup berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat.
Sementara itu Wakil Rektor IV Unhan Mayor Jenderal TNI Susilo Adi Purwantoro mengatakan kerja sama penelitian dan pengembangan tanaman gandum untuk daerah tropis merupakan instruksi langsung Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Selain Unand, Unhan juga menjalin kerja sama dengan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Bibit gandum yang akan dikembangkan Unand berasal dari Slovakia. Sementara bibit UKSW berasal dari Meksiko. (Antara)