Epyardi Asda Santai Tanggapi Mahyeldi-Vasco Vs Kotak Kosong di Pilgub Sumbar 2024: Saya Petarung!

Duet Mahyeldi-Vasco disebut-sebut sebagai kekuatan besar dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Pilgub Sumbar) 2024.

Riki Chandra
Sabtu, 13 Juli 2024 | 16:01 WIB
Epyardi Asda Santai Tanggapi Mahyeldi-Vasco Vs Kotak Kosong di Pilgub Sumbar 2024: Saya Petarung!
Kolase Epyardi Asda dan Mahyeldi. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Duet Mahyeldi-Vasco disebut-sebut sebagai kekuatan besar dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Pilgub Sumbar) 2024. Sebab, selain PKS-Gerindra partai pemenang, hasil survei juga menunjukkan Mahyeldi sebagai kandidat petahana terkuat sampai hari ini.

Atas dasar itu pula muncul narasi-narasi pasangan Mahyeldi-Vasco akan melawan kotak kosong di Pilgub Sumbar. Narasi itu dibantah oleh Bupati Solok, Epyardi Asda. Menurutnya, ia akan bertarung melawan Mahyeldi di Pilgub Sumbar 2024.

"Tidaklah (Mahyeldi lawan kotak kosong). Saya petarung dan siap menuju Pilgub Sumbar," kata Epyardi Asda kepada Suara.com, Sabtu (13/7/2024).

Menurut mantan Anggota DPR RI itu, Pilkada memilih tokoh dan bukan partai politik. Dengan kata lain, ketokohannya dengan Mahyeldi di Sumbar juga tak kalah populer, begitu juga dalam membangun daerah. "Coba bandingkan Solok sekarang dengan Solok sebelumnya," katanya.

Baca Juga:Siap Tarung di Pilgub Sumbar, Mahyeldi-Vasco Mantapkan Strategi Usai Lebaran Haji

Politikus PAN itu membandingkan ketokohannya dengan Mahyeldi dalam hal Pileg pada Februari 2024 lalu. Saat ini, orang terdekat Epyardi dan Mahyeldi sama-sama maju di Pileg. Istri Gubernur Sumbar, Harneli, gagal duduk di DPR RI dari Dapil 1 Sumbar. Kemudian anaknya, Muhammad Taufiqur Rahman, gagal juga duduk di DPRD Sumbar dari Dapil Sumbar 4.

Sementara itu, anak Epyardi, Athari Gauthi Ardi, kembali terpilih menjadi Anggota DPR RI Dapil 1 Sumbar dari Partai PAN. Begitu juga adiknya, Lastuti Darni, terpilih jadi Anggota DPRD Sumbar periode 2024-2029.

"Anak saya suara terbanyak, adik saya suara terbanyak. Kalau bicara ketokohan," tegasnya.

Saat ini, Epyardi Asda mengklaim sudah mendapatkan "tiket" maju Pilgub Sumbar dari beberapa partai. Namun, pihaknya masih terus merampungkan konsolidasi dengan tokoh-tokoh Minang secara nasional.

"InsyaAllah tokoh-tokoh Minang dan partai politik bersatu mendukung saya. Biar rakyat nanti yang memutuskan. Saya siap bertarung," katanya.

Baca Juga:Duka Ibadah Haji: 12 Jemaah Embarkasi Padang Wafat di Tanah Suci

Disinggung soal hubungannya dengan Gerindra, Epyardi mengaku tidak memiliki masalah apapun dan komunikasinya terjaga. Dia mengklaim bahwa dirinya adalah pendukung Prabowo Subianto sejak lama, bahkan sejak ia masih menjadi kader PPP.

Sebelumnya diberitakan, pengamat politik dari Unand, Prof. Asrinaldi memandang kondisi realitas politik di Ranah Minang perlu dicermati banyak pihak. Di satu sisi, politisi Sumbar sudah "bosan" dengan PKS yang kadernya sudah memimpin selama 15 tahun yang dimulai Gubernur Irwan Prayitno (2010-2021) dan dilanjutkan Mahyeldi hingga saat ini.

"Tapi di sisi lain, ketika mereka (politisi) berusaha mengalahkan PKS, potensi calon yang akan menghadapi Mahyeldi juga tidak kuat-kuat amat," kata Asrinaldi kepada Suara.com, Sabtu (13/7/2024).

Guru besar politik Unand itu mencontohkan salah satu sosok penantang Mahyeldi yang muncul, yakni Epyardi Asda. Bupati Solok periode 2021-2024 yang gencar sosialisasi ikut Pilgub Sumbar 2024 dengan tagline "Otewe Sumbar". Sayangnya, berdasarkan survei, elektabilitas Epyardi Asda jauh tertinggal dari Mahyeldi.

"Ini jadi dilema yang tidak ingin PKS. Ini juga akan jadi dasar ketua partai di Sumbar dan nasional untuk mendukung atau tidak Epyardi Asda melawan Mahyeldi," katanya.

Lantas, potensi Epyardi Asda sebagai penantang Mahyeldi di Pilgub Sumbar akan bergantung kepada sosok Calon Wagub Sumbar atau pendampingnya. Menurutnya, perlu sosok pendamping yang punya basis massa, seperti Sutan Riska Tuanku Kerajaan (Bupati Dharmasraya 2016-2024). Dari hasil survei, dukungan kepada Sutan Riska berada di angka 80-90 persen suara.

"Kenapa begitu? Karena Epyardi di Kabupaten Solok sendir juga tidak mendapatkan suara mayoritas (Pilbup 2020). Tentu yang dipikirkan kepala daerah atau ketua partai adalah bagaimana wakil itu bisa membantu elektabilitasnya Epyardi," katanya.

Menurut Asrinaldi, jika Epyardi Asda memilih pasangan wakil tokoh yang tidak punyak basis massa tapi populer, akan semakin berat melawan Mahyeldi-Vasco di Pilgub Sumbar 2024. "Sangat penting untuk jadi pertimbangan," katanya.

Asrinaldi juga menyebutkan bahwa soal Mahyeldi-Vasco akan melawan kotak kosong merupakan bagian dari harga diri politisi di Sumbar. Jika lawan kotak kosong terjadi, maka hal itu mengkiaskan eksistensi PKS sangat kuat dibandingkan partai-partai lain.

"Itu akan meruntuhkan psikologi politik politisi partai di luar PKS. Saya yakin mereka (politisi), tidak akan membiarkan PKS atau Vasco lawan kotak kosong," katanya.

Diketahui, Partai Gerindran dan PKS menduetkan Mahyeldi dengan Vasco Ruseimy untuk Pilgub Sumbar 2024. Hal itu tertuang dalam surat bernomor 07-1005/Rekom/DPP-GERINDRA/2024 tertanggal 11 Juli 2024 yang ditandatangani Ketua Dewan Pembina/Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani.

Dalam surat tersebut, Partai Gerindra menugaskan pasangan Mahyeldi-Vasco untuk berkoordinasi dengan pengurus di daerah untuk menyusun program pemenangan di Sumbar.

Kemudian, pasangan Mahyeldi-Vasco juga diminta untuk melengkapi koalisi guna memenuhi persyaratan 20 persen untuk mendaftarkan diri ke KPU.

Jika dinilai tidak mampu memenuhi kelengkapan koalisi hingga batas waktu tertentu, Partai Gerindra akan melakukan evaluasi terhadap penugasan atau rekomendasi tersebut.

Penetapan pasangan Mahyeldi-Vasco juga tercantum surat DPP PKS dengan Nomor 628.3.C-1/Sekp/DPP-PKS/2024 tertanggal 4 Juli 2024 yang ditandatangani Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Jenderal Aboe Bakar Alhabsyi.

DPP PKS memerintahkan pengurus partai di tingkat provinsi untuk mendaftarkan pasangan Mahyeldi-Vasco ke KPU.

Sekretaris DPW PKS Sumbar Rahmat Saleh membenarkan SK yang terbitkan oleh DPP PKS tersebut. Menurutnya, penerbitan SK itu melalui proses panjang.

Rahmat Saleh mengatakan, DPW PKS Sumbar mengajukan empat kandidat yaitu Audy Joinaldy, Sutan Riska, Fadly Amran dan Vasko Ruseimy.

"Setelah pembahasan, DPP memutuskan pasangan Mahyeldi-Vasko Ruseimy. Ini di luar kewenangan DPW. Posisi kita hanya mengajukan nama untuk dibahas DPP," katanya, Jumat (12/7/2024).

Ia menyebut keputusan DPP itu berdasarkan pertimbangan politik nasional dan visi misi Sumbar ke depan. DPP PKS menilai bahwa yang pas berpasangan saat ini adalah Mahyeldi-Vasko Ruseimy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini