SuaraSumbar.id - Kota Padang Panjang sedang menghadapi lonjakan signifikan dalam kasus Tuberkulosis (TB) dengan 98 orang terdiagnosis dari 152 yang diperiksa hingga Mei 2024.
Pelaksana Harian Wali Kota, Winarno, mengemukakan kekhawatirannya bahwa situasi ini lebih serius daripada pandemi COVID-19 yang lalu dan menekankan pentingnya meningkatkan kewaspadaan dan penanganan kasus TB.
"Kasus TB ditemukan di berbagai fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas dan rumah sakit dengan sebagian besar pasien adalah anak-anak, yang kemungkinan besar tertular dari orang dewasa di sekitar mereka," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, Faizah, Selasa (11/6/2024).
Ia menyerukan kerjasama lintas sektor untuk memerangi penyebaran TB, termasuk pemeriksaan menyeluruh bagi individu yang mengalami batuk lebih dari dua minggu.
Dalam sebuah rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dibahas langkah-langkah strategis untuk percepatan penanggulangan TB di Indonesia, yang saat ini berada di urutan kedua di dunia untuk jumlah kasus TB terbanyak.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan target nasional untuk eliminasi TB di Indonesia, yang mencakup pengurangan insidensi TB secara signifikan pada tahun 2025.
Strategi yang disampaikan meliputi integrasi terapi pencegahan, investigasi kontak dalam rumah tangga, pemberian imunisasi BCG, serta pengembangan vaksin TB. Langkah ini diharapkan akan mengurangi jumlah kasus baru dan kematian akibat TB di tahun-tahun mendatang.
Kasus TB di Padang Panjang menjadi peringatan keras bagi pemerintah setempat untuk memperkuat sistem kesehatan dan respons komunitas dalam menghadapi TB.
Kontributor : Rizky Islam
Baca Juga:PMI Padangpanjang Salurkan 265.000 Liter Air Bersih untuk Korban Banjir Lahar Dingin