Sumbar Rawan Bencana, Basarnas Sebut Perbarui ROV Pencarian Korban hingga Menjangkau Kedalaman 1.000 Meter

Alat pencarian korban hilang berupa Remote Operation Vehicle (ROV) Basarnas terbaru, mampu menjangkan kedalaman hingga 1.000 meter di bawah permukaan laut.

Riki Chandra
Selasa, 30 April 2024 | 18:23 WIB
Sumbar Rawan Bencana, Basarnas Sebut Perbarui ROV Pencarian Korban hingga Menjangkau Kedalaman 1.000 Meter
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Alat pencarian korban hilang berupa Remote Operation Vehicle (ROV) Badan SAR Nasional (Basarnas) terbaru, mampu menjangkan kedalaman hingga 1.000 meter di bawah permukaan laut.

"Selama ini kita punya ROV yang hanya mempunyai kemampuan maksimum 500 meter di kedalaman. Tahun ini Basarnas akan menggunakan ROV dengan jangkauan 1.000 meter," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo di Padang, Selasa (30/4/2024).

Marsekal Madya TNI Kusworo mengatakan, implementasi pembaharuan alat pencarian tersebut merupakan program Basarnas yang diharapkan terwujud pada 2024. Saat ini penerapan program sudah berkisar 30 hingga 40 persen.

Menurutnya, pembaharuan alat-alat tersebut merupakan suatu keharusan dalam mengantisipasi atau mengurangi jumlah korban jiwa, terutama akibat kecelakaan pesawat terbang.

Pembaharuan alat pencarian seperti ROV tidak lepas dari evaluasi Basarnas dari beberapa kejadian kecelakaan pesawat terbang yang terjadi di Tanah Air.

"Dari evaluasi itu pada akhirnya menuntut kita untuk memperbaharui alat, contohnya ROV," ujar Kusworo.

Dalam kunjungan kerjanya ke Ranah Minang, Kepala Basarnas juga menyinggung terkait peluang Basarnas membuka posko SAR di sekitar Bandara Internasional Minangkabau.

Apalagi sebagai wilayah yang masuk ke dalam zona cincin api pasifik (ring of fire), Provinsi Sumbar rawan dilanda bencana alam. Dengan kata lain, penempatan SAR di sekitar objek vital nasional sangat dibutuhkan.

Kusworo mencontohkan bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan pada 7-8 Maret 2024 menjadi bukti bahwa penanganan bencana harus melibatkan banyak pihak, termasuk penggunaan alat yang mumpuni. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini