BPBD Sumbar Minta Daerah Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) mengingatkan potensi bencana hidrometeorologi pada sejumlah kabupaten/kota.

Riki Chandra
Kamis, 18 April 2024 | 08:15 WIB
BPBD Sumbar Minta Daerah Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi
Ilustrasi saat Kota Padang dikepung banjir. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) mengingatkan potensi bencana hidrometeorologi pada sejumlah kabupaten/kota Hal itu dipicu cuaca buruk yang diperkirakan terjadi pada periode 16 hingga 22 April 2024.

"Kita mendapatkan informasi potensi bencana hidrometeorologi dari BMKG untuk beberapa daerah di Sumbar. Informasi ini sudah kita sampaikan ke daerah," kata Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham, dikutip dari Antara, Kamis (18/4/2024).

Dalam Surat BMKG Nomor e.B/ME.02.04/001/KPPI/IV/2024, BMKG merekomendasikan agar Pemprov Sumbar menyampaikan informasi tersebut pada kabupaten dan kota agar diambil langkah antisipasi.

Langkah antisipasi itu di antaranya merevitalisasi daerah berpotensi bencana dan mengimbau masyarakat sekitar daerah bencana untuk waspada dan menjauh dari titik berpotensi bencana.

"Gubernur Sumbar, Mahyeldi merespon surat dari BMKG ini dengan menggelar rapat dengan OPD terkait sebagai langkah antisipasi bencana," kata Ilham.

Ia menyebut berdasarkan surat dari BMKG itu daerah yang berpotensi terkena bencana hidrometeorologi di antaranya Kabupaten Agam, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Padang, Limapuluh Kota.

Kemudian Kota Payakumbuh, Tanah Datar, Solok, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Dharmasraya, Pasaman, Sijunjung, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Lalu Kota Solok, Bukittinggi, Padang Panjang dan Pariaman.

Sebelumnya, sejumlah daerah di Sumbar juga ditimpa bencana banjir dan longsor. Kabupaten Pesisir Selatan menjadi daerah yang terparah hingga merenggut puluhan korban jiwa.

Selain itu sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum juga terdampak bencana hingga beberapa ruas jalan negara penghubung Sumbar dan Bengkulu terputus.

Selain itu, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan banjir lahar dingin di dua daerah masing-masing Kabupaten Agam dan Tanah Datar yang memiliki sejumlah aliran sungai berhulu di Gunung Marapi.

Bencana itu juga membuat jalan negara penghubung Padang dan Bukittinggi sempat terputus karena luapan banjir lahar dingin meluber hingga ke badan jalan. (Antara)

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak