SuaraSumbar.id - Dalam setiap perjalanan hidup, penyakit adalah ujian yang tak terhindarkan. Namun, dalam kegelapan penyakit, cahaya harapan selalu bersinar melalui doa-doa yang dipanjatkan.
Menurut ajaran Islam, doa merupakan jalan untuk memohon kesembuhan, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang yang kita cintai.
Doa-doanya bermuara pada keyakinan bahwa Allah SWT adalah sumber segala kesembuhan. Salah satu doa yang diajarkan dalam sunnah adalah:
"شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ"
Syafākallāhu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa ‘āfāka fī dīnika wa jismika ilā muddati ajalika.
Artinya: "Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia."
Doa-doanya bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi simbol dari kekuatan iman dan harapan.
Saat seseorang merasakan sakit, doa-doanya menjadi teman setia yang mengiringi perjalanan kesembuhan. Tidak hanya untuk diri sendiri, doa juga dipanjatkan untuk kesembuhan orang lain, sebab dalam Islam, saling mendoakan adalah tanda kasih sayang dan kepedulian.
"رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ"
Robbi annii massaniyadh dhurru wa anta arhamar roohimiin.
Artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang."
Dalam perjalanan kesembuhan, doa adalah sahabat setia yang membimbing langkah. Setiap ucapan yang terangkai merupakan doa yang mengalirkan energi positif dan harapan akan keajaiban kesembuhan dari Yang Maha Kuasa.
Sebagai umat Muslim, doa adalah senjata yang tidak pernah lepas dari genggaman. Di balik setiap doa, terkandung kekuatan yang mampu mengubah nasib, mengusir penyakit, dan menghadirkan kebahagiaan. Dengan penuh keyakinan, mari kita terus memanjatkan doa-doa kesembuhan, karena di setiap doa, terdapat keajaiban yang siap mengubah segalanya.
Kontributor : Rizky Islam