Jus Jambu Biji Bantu Pulihkan DBD, Ini Kata Praktisi Kesehatan

Namun, penting untuk diingat bahwa jus jambu biji bukanlah pengobatan utama DBD.

Suhardiman
Sabtu, 30 Maret 2024 | 16:20 WIB
Jus Jambu Biji Bantu Pulihkan DBD, Ini Kata Praktisi Kesehatan
Ilustrasi jus jambu biji. [Quang Nguyen Vinh dari Pexels]

SuaraSumbar.id - dr. Ngabila Salama, praktisi kesehatan masyarakat menyatakan bahwa konsumsi jus jambu biji dapat membantu pemulihan demam berdarah dengue (DBD).

Namun, penting untuk diingat bahwa jus jambu biji bukanlah pengobatan utama DBD. Dirinya merinci beberapa manfaat jus jambu biji untuk menjaga kesehatan, terutama untuk memperkuat pertahanan tubuh terhadap DBD.

"Pertama, mengandung antioksidan untuk melawan peradangan atau inflamasi penyebab trombosit terus turun," kata Ngabila melansir Antara, Sabtu (30/3/2024).

Kemudian, jus jambu biji mengandung flavonoid jenis kuersetin yang dapat menghambat virus dengue untuk memperbanyak diri di dalam tubuh.

"Sehingga trombosit tidak terus turun," ucapnya.

Selain itu, ekstrak daun jambu biji dapat menghambat pertumbuhan virus dengue dalam tubuh.

"Mencegah perdarahan dengan meningkatkan jumlah trombosit 100.000 per mikroliter dalam waktu 16 jam," ungkapnya.

Ngabila menegaskan obat utama demam berdarah adalah pemberian cairan dan menghentikan peradangan.

"Juga sebaiknya jangan konsumsi jus yang berkemasan, karena kadar gula dan pengawet yang kurang baik bagi tubuh,"jelas Ngabila.

Sebelumnya, Kadis Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan penyumbang kasus DBD terbanyak dari data terakhir, yaitu Jakarta Barat, dengan total kasus mencapai 716 disusul Jakarta Selatan.

"Sebenarnya DBD itu kasus endemi, setiap tahun ada kasusnya dengan pola yang relatif sama," cetusnya.

Menurutnya, dari lima kota dan satu kabupaten yang masuk DKI Jakarta rerata kasus DBD meningkat, baik itu di Jakarta Barat, Timur, Utara, Selatan, Pusat, maupun Kepulauan Seribu.

Akan tetapi kata Ani, daerah yang paling banyak penyebaran kasus DBD hingga 26 Maret 2024 yaitu Jakarta Barat dengan jumlah kasus mencapai 716, disusul Jakarta Selatan 576, Jakarta Timur 562, Jakarta Utara 262 kasus, Jakarta Pusat 172 dan Kepulauan seribu 18 kasus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini