Belasan Kapal Hanyut Terbawa Arus Gelombang Pasang di Nagari Surantih, Kerugian Capai Rp500 Juta

Akibat pasang tersebut, tali pengikat kapal-kapal yang tersandar di muara putus, dan mengakibatkan belasan kapal milik masyarakat setempat hanyut

Chandra Iswinarno
Jum'at, 08 Maret 2024 | 18:26 WIB
Belasan Kapal Hanyut Terbawa Arus Gelombang Pasang di Nagari Surantih, Kerugian Capai Rp500 Juta
Ilustrasi kapal nelayan. ANTARA/HO-KKP

SuaraSumbar.id - Sebanyak 13 unit kapal milik masyarakat di Nagari Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan dilaporkan hanyut terbawa arus akibat gelombang pasang yang terjadi pada Kamis, 7 Maret 2024, sekitar pukul 10.30 WIB.

Informasi ini diungkapkan oleh salah satu pemilik kapal, Rafli (42), pemilik kapal bagan Vella KM Surantih, yang merinci kejadian tersebut kepada wartawan pada hari Jumat, 8 Maret 2024.

Rafli menjelaskan bahwa kapal-kapal tersebut kini terdampar di Muaro Lansano setelah hanyut dari lokasi semula akibat curah hujan tinggi yang terjadi sejak hari Rabu sore, yang menyebabkan air muara Surantih meluap dan mengakibatkan gelombang pasang.

Akibat pasang tersebut, tali pengikat kapal-kapal yang tersandar di muara putus, dan mengakibatkan belasan kapal milik masyarakat setempat hanyut, empat di antaranya mengalami kerusakan parah.

Baca Juga:Banjir di Kabupaten Agam: 50 Rumah Terendam Akibat Luapan Sungai Batang Sapan

Rafli menegaskan bahwa kapal-kapal yang rusak tersebut tidak dapat diselamatkan, kecuali mesinnya saja. Diperkirakan kerugian akibat kejadian ini mencapai sekitar Rp500 juta.

Menurutnya, ini merupakan bencana terbesar yang pernah terjadi di Pesisir Selatan terkait kerusakan dan kehilangan kapal.

Untuk meminimalisir kerugian lebih lanjut, anggota komunitas nelayan setempat telah bergerak menuju Muaro Lansano untuk menyelamatkan mesin dari kapal-kapal yang rusak tersebut.

Kejadian ini menyoroti kerentanan komunitas nelayan terhadap perubahan cuaca ekstrem dan pentingnya mengambil langkah-langkah pencegahan lebih lanjut untuk melindungi aset dan kehidupan nelayan.

Otoritas lokal dan lembaga terkait diharapkan dapat memberikan bantuan dan dukungan kepada para nelayan yang terdampak, termasuk menyediakan sarana yang lebih aman untuk kapal-kapal serta pendidikan tentang cara-cara menghadapi kondisi cuaca ekstrem untuk mengurangi risiko kerugian di masa yang akan datang.

Baca Juga:Satu Lagi Korban Longsor Pesisir Selatan Meninggal Dunia, 8 Orang Masih Dicari

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini