SuaraSumbar.id - Pemerintah Indonesia menghadapi desakan untuk segera mengatasi masalah kelangkaan beras premium di pasaran yang dapat menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, menekankan pentingnya tindakan cepat dari pemerintah untuk menghindari situasi rawan pangan yang berpotensi mempengaruhi kestabilan sosial.
Menurut Daniel Johan, kekhawatiran sudah mulai terasa di kalangan ibu rumah tangga yang kesulitan mendapatkan beras premium.
"Segera lakukan perbaikan agar rawan pangan tidak melanda masyarakat. Sekarang banyak ibu rumah tangga sudah berteriak, bila para istri sudah teriak itu tandanya sudah bahaya," ujar Daniel, Selasa (13/2/2024).
Baca Juga:Daftar Nama Caleg DPR RI Potensial di Pemilu 2024 versi SBLF, Sejumlah Petahana Diprediksi Tumbang
Ketersediaan beras premium di pasar memang menjadi tantangan, dengan harga yang meroket di pasar komersil membuat beban ekonomi bagi sebagian masyarakat.
Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin, dalam responsnya menyampaikan bahwa pemerintah telah mengantisipasi masalah ini dengan menyatakan bahwa Perum Bulog memiliki stok beras sebanyak 800 ribu ton, dengan tambahan impor yang sedang dalam perjalanan sekitar 400 ribu ton, sehingga total stok beras diharapkan segera mencapai sekitar 1,2 juta ton.
Pernyataan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran publik mengenai kelangkaan beras premium dan menunjukkan upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan di tengah masyarakat.
Pemerintah diharapkan terus berkoordinasi untuk memastikan distribusi beras yang ada dapat segera menjangkau masyarakat yang membutuhkan, terutama jenis beras premium yang menjadi kebutuhan sebagian masyarakat.
Kontributor : Rizky Islam