Bacaan Kalimat Tauhid: Menyatakan Kepercayaan pada Allah SWT

Rasulullah SAW mempertanyakan tindakan tersebut, dan akhirnya Usamah memahami kesalahannya.

Chandra Iswinarno
Minggu, 14 Januari 2024 | 20:46 WIB
Bacaan Kalimat Tauhid: Menyatakan Kepercayaan pada Allah SWT
Ilustrasi doa di pagi hari. (Pixabay/iqbalnuril)

SuaraSumbar.id - Kalimat Tauhid, yang berbunyi "Asyhadu 'al laa ilaaha illallah," merupakan salah satu dari kalimat thayyibah, yaitu kalimat yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Umat Islam dianjurkan untuk mengamalkan dan membacanya setiap saat.

Mengucapkan Kalimat Tauhid sangat dianjurkan, terutama setelah menyelesaikan sholat wajib. Dalam rangkaian doa setelah sholat, kalimat ini sering diucapkan bersama dengan kalimat tasbih.

Selain itu, saat mengunjungi makam sanak saudara atau orang lain, Kalimat Tauhid juga sering dibaca sebagai bagian dari doa tahlilan.

Kalimat ini digunakan untuk memuji nama Allah SWT sebagai pencipta langit dan bumi, dan untuk mengungkapkan kekaguman atas ciptaan-Nya.

Baca Juga:Doa Sapu Jagat: Memohon Keselamatan Dunia dan Akhirat

Bagi yang belum tahu lafadz dan bacaan Kalimat Tauhid yang benar, kami akan memberikan teks lengkapnya sesuai sunnah berdasarkan hadist shahih. Simak penjelasannya di bawah ini.

Kalimat Tauhid ini merupakan bagian dari dua kalimat syahadat, yaitu syahadat bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang satu-satunya, yang Esa.

Berikut adalah teks bacaan lafadz Kalimat Tauhid yang benar sesuai sunnah berdasarkan hadist shahih, lengkap dengan tulisan latin dan terjemahan Indonesia:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ

Asyhadu ‘al laa ilaaha illallah.

Baca Juga:Manfaat, Keutamaan, dan Doa Ibu Hamil: Memohon Kesehatan dan Kelancaran Kehamilan

Artinya: "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah."

Sejarah dan Asal Mula Kalimat Tauhid Berdasarkan Dalil

Sejarah dan asal usul Kalimat Tauhid bermula dari kejadian terbunuhnya seorang musuh umat Islam oleh Usamah bin Zaid. Musuh tersebut, dari Suku Juhainah, membaca laa ilaaha illallah sebelum meninggal. Usamah menceritakan insiden ini kepada Nabi Muhammad SAW.

Nabi bertanya mengapa Usamah membunuhnya, dan Usamah menjawab bahwa musuh itu hanya melakukannya karena takut setelah melihat senjata Usamah yang hendak membunuhnya.

Rasulullah SAW mempertanyakan tindakan tersebut, dan akhirnya Usamah memahami kesalahannya.

Rasulullah SAW menjelaskan pentingnya menjaga kesucian hati yang mengucapkan Kalimat Tauhid.

Beliau bersabda, "Tidaklah seorang hamba mengucapkan laa illa illallah kemudian ia meninggal dunia di atas ucapan itu, kecuali pasti masuk surga."

Demikianlah penjelasan tentang Kalimat Tauhid, maknanya, dan sejarahnya. Kalimat ini merupakan fondasi keimanan dalam Islam, dan mengucapkannya dengan tulus merupakan bukti keyakinan atas keesaan Allah SWT.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan mereka.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak