SuaraSumbar.id - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menghadapi kritik terkait pernyataannya dalam debat ketiga yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta.
Anies menyatakan bahwa Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengalokasikan anggaran sebesar Rp700 triliun untuk pembelian alutsista bekas, namun klaim ini dianggap sebagai disinformasi oleh beberapa pihak.
Menanggapi hal tersebut, Jurubicara Timnas Amin, Billy David Nerotumilena, mengklarifikasi bahwa angka Rp700 triliun yang disebut Anies sebenarnya merujuk pada total anggaran Kemenhan selama lima tahun, dari 2019 hingga 2024.
"Pernyataan Anies tidak hanya terfokus pada pembelian alutsista, melainkan pada keseluruhan anggaran Kemenhan dalam periode tersebut," kata Bolly David, Selasa (9/1/2024).
Baca Juga:Pengamat Politik: Jokowi Secara De Facto Sudah Keluar dari PDIP
Pernyataan Anies juga menyentil kepemilikan lahan oleh Menhan Prabowo Subianto yang disebutkan mencapai 340 ribu hektare.
Billy menambahkan bahwa Anies hanya mengulangi pernyataan yang pernah dibuat oleh Jokowi selama debat capres pada tahun 2019.
Saat itu, Jokowi menyebut Prabowo memiliki lahan di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah yang totalnya mencapai 340 ribu hektare.
Pernyataan Anies ini telah mengakibatkan dirinya dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) oleh Pendekar Hukum Pemilu Bersih (PHPB).
Perwakilan PHPB, Subadria Nuka, menegaskan bahwa informasi mengenai kepemilikan tanah Prabowo yang disampaikan Anies tidak akurat.
Baca Juga:Anies Baswedan Dilaporkan ke Bawaslu, Buntut Sindir Tanah Prabowo
Kritik ini muncul di tengah dinamika politik yang semakin memanas menjelang pemilihan presiden, di mana pernyataan dan tindakan para kandidat terus menjadi sorotan publik dan analis politik.
Kontributor : Rizky Islam