Slepet Imin Digelar di Garut Sore Ini

Lokasinya di Coffee Toffee Garut, Jalan Guntur, Paminggir, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar).

Suhardiman
Rabu, 03 Januari 2024 | 11:39 WIB
Slepet Imin Digelar di Garut Sore Ini
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. [YouTube]

SuaraSumbar.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin akan kembali menghadiri acara 'Slepet Imin'. Diskusi publik ini akan digelar hari ini Rabu (3/1/2024).

Lokasinya di Coffee Toffee Garut, Jalan Guntur, Paminggir, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar). Hal ini terlihat dalam unggahan di akun X @UbahBareng.

"Buat warga Garut!! Kita slepet lagi, kita uji lagi, kita tantang lagi @cakimiNOW di Coffee Toffee Garut, Jl. Guntur No.4, Paminggir, Rabu 3 Januari 2023, pukul 17.30 WIB," tulis dalam unggahan.

Slepet Imin merupakan program yang mirip dengan 'Desak Anies'. Di mana Cak Imin bakal bertemu anak muda hingga mahasiswa dan menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan.

Diketahui, program Slepet Imin merupakan salah satu agenda kampanye yang digelar cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan makna slepet sebenarnya sama dengan revolusi. Hanya saja, kata revolusi saat ini maknanya agak kacau sejak revolusi mental yang digaungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal.

"Sebetulnya slepet ini sama maknanya dengan revolusi. Tapi kata revolusi agak kacau sejak revolusi mental gagal dijalankan dengan baik," ujar Cak Imin dilansir dari Suara.com.

Oleh karena itu, Cak Imin mengaku terpaksa memakai istilah yang lebih mudah yaitu slepet. Menurutnya, kata slepet ini tidak mengganggu seperti kata revolusi yang dipakai dalam jargon revolusi mental.

"Saya terpaksa memakai istilah lebih mudah dan kemudian tidak menggganggu, karena 10 tahun revolusi mental menjadi revolusi mental karena itu saya gunakan istilah slepet," ungkapnya.

Menurut Cak Imin, hal pertama yang akan dislepet jika terpilih menjadi wapres adalah menyingkirkan pebisnis dari lingkaran pembuat kebijakan.

Rumitnya keadaan saat ini karena pemain bisnis merangkap pembuat aturan. Inilah ujar dia yang harus kita slepet.

"Karena apa? Karena aturan harus dibuat setara. Seluruh pelaku bisnis harus bisa terlibat dan setara untuk maju berkembang. Rakyat terlibat," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak