Prabowo Subianto Kembali ke Ranah Minang Besok, Ini Tujuannya

Kehadiran Prabowo mewakili Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Suhardiman
Senin, 18 Desember 2023 | 15:34 WIB
Prabowo Subianto Kembali ke Ranah Minang Besok, Ini Tujuannya
Menteri Pertahanan sekaligus capres nomor urut 2, Prabowo Subianto di GOR Soekarno-Hatta, Blitar, Minggu (17/12/2023). [Suara.com/Novian]

SuaraSumbar.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dijadwalkan kembali ke Padang, Sumatera Barat (Sumbar), pada Selasa (19/12/2023).

Kedatangan capres nomor urut 2 ini untuk memimpin puncak peringatan Hari Bela Negara ke-75. Kehadiran Prabowo mewakili Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Beliau ke sini (Padang) untuk menjadi pembina upacara Hari Bela Negara," kata anggota DPR RI asal Sumbar, Andre Rosiade, Senin (18/12/2023).

Diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra ini telah berulangkali ke Ranah Minang. Pada Sabtu 9 Desember 2023, Prabowo melakukan kampanye. Dirinya juga menyempatkan diri menyapa masyarakat dan bertemu dengan keluarga korban erupsi Gunung Marapi.

Hari Bela Negara sendiri diperingati setiap tanggal 19 Desember, sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2006.

Latar belakang ditetapkannya 19 Desember sebagai Hari Bela Negara adalah peristiwa terbentuknya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dalam rangka mengisi kekosongan kepemimpinan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam rangka bela negara.

Melansir situs Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, pada tanggal 19 Desember 1948 terjadi peristiwa Agresi Militer II oleh Belanda.

Kala itu, Belanda melancarkan serangan ke Ibu Kota Indonesia yang kala itu berada di Kota Yogyakarta. Dalam penyerangannya tersebut, Belanda turut melakukan penangkapan terhadap tokoh-tokoh penting nasional yaitu: Presiden Indonesia Ir. Soekarno, Wakil Presiden Indonesia Drs. Mohammad Hatta, dan Perdana Menteri Mr. Sutan Syahrir.

Peristiwa Agresi Militer II pada 19 Desember 1948 oleh Belanda tersebut menyebabkan ibu kota negara jatuh. Akibatnya, pemerintah Indonesia kemudian membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat.

Prawiranegara diberikan mandat oleh Soekarno untuk menjalankan pemerintahan dengan membentuk dan mendeklarasikan berdirinya PDRI di Bukittinggi.

Hal inilah yang menjadi sebuah tonggak sejarah sangat penting bagi rakyat Indonesia dalam upaya menjaga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kontributor: Saptra S

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini