Produksi Jagung Pasaman Barat Diyakini Tembus 250 Ribu Ton hingga Akhir Desember 2023

Produksi jagung di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), mencapai 232.896 ton hingga Desember 2023.

Riki Chandra
Senin, 11 Desember 2023 | 17:54 WIB
Produksi Jagung Pasaman Barat Diyakini Tembus 250 Ribu Ton hingga Akhir Desember 2023
Salah satu tanaman jagung masyarakat di Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Produksi jagung di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), mencapai 232.896 ton hingga Desember 2023.

"Kami optimis produksi jagung di Pasaman Barat hingga akhir Desember mencapai 250 ribu ton," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat, Doddy San Ismail, Senin (11/12/2023).

Menurutnya, produksi jagung terbesar berada di Kecamatan Luhak Nan Duo, disusul oleh Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Talamau. Kemudian, Kecamatan Ranah Batahan ton, Kecamatan Kinali, Kecamatan Koto Balingka dan Kecamatan Sungai Beremas.

Selanjutnya produksi jagung juga ada Kecamatan Sungai Aur, Kecamatan Lembah Melintang, Kecamatan Gunung Tuleh dan Kecamatan Sasak Ranah Pasisia.

"Umumnya tanaman jagung cukup diminati oleh masyarakat karena harganya relatif stabil," ujarnya.

Menurut dia, produksi jagung juga sedikit terganggu karena peremajaan sawit atau replanting kelapa sawit.

Sebab, pada awal replanting kelapa sawit, kebun masih bisa ditanami jagung oleh petani.

Namun, ketika kelapa sawit semakin besar dan daunnya sudah memenuhi kebun maka jagung tidak bisa ditanami lagi.

"Sehingga peremajaan sawit ikut mempengaruhi produksi jagung di Pasaman Barat," katanya.

Ia menjelaskan Pasaman Barat menjadi salah satu sentra penghasil jagung terbesar di Sumbar.

"Pernah menjadi penyumbang jagung terbesar mencapai 60 persen beberapa tahun yang lalu. Namun, karena berbagai persoalan produksi menurun," katanya.

Ia menyebutkan produksi jagung tidak hanya disebabkan oleh replanting saja. Tingkat kesuburan tanah juga ikut mempengaruhi. Semakin sering ditanami oleh petani, maka akan semakin menurun pula kesuburannya.

"Semakin berkurangnya kesuburan tanah juga ikut mempengaruhi kepada produksi jagung. Jagung di Pasaman Barat ini pernah menjadi produksi yang cukup tinggi juga di Sumbar. Saat ini luas tanam jagung mencapai 43.907 hektare," katanya.

Ia menambahkan tanaman jagung bisa menjadi tanaman alternatif para petani karena masa panen relatif singkat, bisa empat atau enam bulan dengan harga yang relatif bertahan. (Antara)

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak