SuaraSumbar.id - Transaksi uang elektronik di Sumatera Barat (Sumbar), mengalami pertumbuhan pada triwulan IV 2022 dibandingkan triwulan sebelumnya.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat Endang Kurnia Saputra mengatakan, nilai transaksi uang elektronik pada triwulan laporan mencapai Rp 933,52 miliar atau tumbuh 16,23 persen secara year on year (yoy).
"Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 15,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya," katanya melansir Antara, Senin (22/5/2023).
Volume transaksi uang elektronik juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi Rp 9,33 juta transaksi atau melambat dibanding triwulan sebelumnya yang mencapai 21,63 persen secara year on year.
Baca Juga:Imbas Dinarasikan Pelakor, Cita Citata Kehilangan Beberapa Job
Capaian transaksi uang elektronik terutama didukung oleh distribusi uang elektronik yang mencapai 3,19 juta kartu dan mayoritas uang elektronik tersebut digunakan untuk berbelanja dengan nilai transaksi sebesar Rp 579,19 miliar dan transfer uang mencapai Rp235,38 miliar.
"Sementara itu, pemanfaatan uang elektronik untuk penarikan tunai relatif sedikit," ungkapnya.
Pertumbuhan transaksi uang elektronik yang tergolong tinggi dipengaruhi oleh berbagai program yang dilakukan Pemerintah, Bank Indonesia, serta perbankan kepada masyarakat untuk mengoptimalkan penggunaan uang elektronik serta meningkatnya implementasi elektronifikasi Transaksi Grafik 5.4 Pemerintah Daerah di Sumatera Barat.
Selanjutnya, jumlah merchant QRIS Sumatera Barat sepanjang tahun 2022 terus mengalami peningkatan dan hingga akhir tahun 2022 jumlah merchant QRIS mencapai 368.495 merchant atau tumbuh sebesar 59,35 persen secara year on year.
"Tingkat pertumbuhan tersebut relatif lebih rendah dibandingkan dengan triwulan III 2022 yang mencapai 130,67 persen secara year on year," jelasnya.
Baca Juga:Sikap Bijak Haji Faisal Jika Video Syur Mirip Rebecca Klopper Terbukti Benar
Semakin banyaknya merchant pengguna QRIS terutama dipengaruhi oleh animo dari merchant untuk memberikan kemudahan pembayaran kepada pembeli, serta kemudahan yang diperoleh dari bertransaksi dengan QRIS.
Di samping itu, masifnya kegiatan sosialisasi yang dilakukan serta berbagai program promosi yang dilakukan oleh penyedia jasa pembayaran (PJP) bank dan non-bank turut berkontribusi pada peningkatan merchant yang memiliki QRIS.
Berdasarkan skala usahanya, merchant pengguna QRIS didominasi oleh usaha mikro sebesar 71,68 persen, usaha kecil sebesar 22,23 persen dan sisanya merupakan kelompok Usaha Menengah, Besar, dan Kelompok Usaha Lainnya.
Jumlah pengguna QRIS di Sumatera Barat pada triwulan IV 2022 mencapai 432.881 pengguna, meningkat sebesar 85.694 pengguna QRIS baru atau tumbuh sebesar 417.22 persen secara year on year dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.