Kisah Bangkitnya UMKM Rumah Batik Dewi Busana Lunang, Sukses Lewati Pandemi dan Setia Keliling Nusantara dengan JNE

Rumah Batik Dewi Busana Lunang berada di Nagari Lunang, Kecamatan Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).

Riki Chandra
Minggu, 02 April 2023 | 12:19 WIB
Kisah Bangkitnya UMKM Rumah Batik Dewi Busana Lunang, Sukses Lewati Pandemi dan Setia Keliling Nusantara dengan JNE
Aktivitas membantik di luar ruangan Rumah Batik Dewi Busana Lunang di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar). [Dok.Dewi Hapsari Kurniasih]

"Alhamdulillah, sudah hampir menjelajah berbagai daerah di Indonesia produksi batik kami. Ini tidak terlepas dari berbagai kesempatan promosi yang difasilitasi pemerintah daerah di berbagai kesempatan dan daerah lain," tutur Ketua Himpunan Wirausaha Transmigrasi (HW-Trans) Kota Terpadu Mandiri (KTM) Transmigrasi Lunang Silaut itu.

Keberhasilan Dewi sebagai pengrajin batik tidak terlepas dari pemerintah karena usahanya berada di bawah binaan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Pemkab Pesisir Selatan. Hampir setiap tahun sejak 2016 lalu, Dewi diundang mengisi pameran hingga pembicara di berbagai daerah.

Rumah Batik Dewi Busana Lunang juga kerap digandeng untuk memberikan pelatihan membatik bagi ibu-ibu. Menurutnya, peminat kerajinan membatik sudah mulai tinggi. Sebab, usaha membatik hari ini tidak hanya sebagai hoby, akan tetap sudah mendatangkan pundi-pundi rupiah yang bisa menyokong ekonomi keluarga.

"Sekarang batik sudah jadi pakaian resmi pemerintah, swasta dan termasuk juga untuk anak-anak sekolah. Pengrajin batik yang serius tentu akan mendapatkan keuntungan dalam bisnis UMKM batik ini," katanya.

Baca Juga:Pakai Batik Hingga Jersey Timnas di Panggung Hammersonic 2023, Vokalis Trivium: Aku Cinta Indonesia!

Usaha batik Dewi makin terkenal sejak menghadirkan motif batik Mandeh Rubiah. Motif tersebut memiliki keunikan dan nilai sejarah yang tinggi, khususnya bagi masyarakat Pesisir Selatan dan Sumbar. Kemunculan motif batik Mandeh Rubiah berawal dari hasil penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas (Unand).

Motif batik Mandeh Rubiah terinspirasi dari naskah kuno yang diperkirakan berumur lebih dari 200 tahun lalu di Rumah Gadang Mandeh Rubiah, Pesisir Selatan. Motif ini diluncurkan tahun 2019 dengan empat motif awal. "Batik Mandeh Rubiah unik dan istimewa. Motifnya berasal dari ilimunasi naskah kuno yang kaya nilai sejarah. Sekarang sudah dikenal luas oleh masyarakat," bebernya.

Selain di dalam negeri, motif Batik Mandeh Rubiah juga telah dikenalkan dalam New York Fashion Week (NYFW) di Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu. Kesempatan itu juga dimanfaatkan oleh Dewi untuk mencari peluang pemasaran lewat para perantau Minang.

Pelopor Batik Motif Corona

Setahun pasca mengenalkan motif batik Mandeh Rubiah, virus corona mewabah. Tak terhitung jumlah UMKM gulung tikar karena anjloknya omzet. Berdasarkan data survei Bank Indonesia tahun 2021 saja, 87,5 persen dari sekitar 64,2 juta UMKM di negeri ini terdampak pandemi. Mirisnya, dari jumlah yang terdampak, 93,2 persen bermasalah di sisi penjualan.

Baca Juga:Konser di Indonesia, Treasure Ungkap Keinginan Keliling Jakarta, Bikin Batik Hingga Makan Sate

Dewi pun pernah merasakan kondisi yang cukup berat saat terpapar Covid-19 di akhir 2020. Ia harus menjalani isolasi mandiri bersama sejumlah keluarganya. Dalam kondisi stres terjangkit virus yang cukup mematikan itu, ia tetap berpikir bagaimana melahirkan ide agar batiknya tetap laku di tengah pandemi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini