SuaraSumbar.id - Diduga memalsukan tanda tangan Mamak Kepala Kaum Suku Koto Nan Baranam, Herry Chandra Dt Kupiah melaporkan kemenakannya ke Polda Sumbar.
Pemalsuan tanda tangan yang diduga dilakukan Gema Yudha Dt. Maraalam yang bertujuan untuk menjual tanah milik kaumnya di Kenagarian Lareh Nan Panjang, Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan membenarkan adanya laporan tersebut, Jumat (16/12/2022).
"Ya, laporannya sudah kita terima pada 29 November 2022 dengan nomor STTLP/480.a/XI/2022/SPKT Polda Sumbar," katanya, Jumat (16/12/2022).
Baca Juga:Heboh Buaya Muncul di Pantai Duta Wisata, Ditembaki Warga Sekitar
Penyidik akan melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan akan ditindaklanjuti oleh Ditreskrimum Polda Sumbar.
"Pekan depan akan dipanggil saksi-saksi sebagai bentuk tindaklanjut laporan, termasuk pemanggilan terhadap pelapor dan terlapor," tuturnya.
Akibat dugaan pemalsuan tanda tangan yang dilakukan oleh pelaku, korban atau Suku Koto Nan Baranam mengalami kerugian mencapai Rp50 miliar.
"Itu baru berdasarkan laporan. Kita selidiki dulu kebenarannya nanti akan terungkap dari keterangan-keterangan saksi dan bukti," katanya.
Sementara Penasehat Hukum Herry Chandra Dt. Kupiah, Rimaison Syarif mengatakan, pihaknya meminta kepada penyidik agar bisa memeriksa keterangan saksi-saksi terkait laporan dari kliennya.
Baca Juga:Memahami Perbedaan Kecerdasan Anak dalam Novel 'Langit Untuk Luna'
"Kita sudah melaporkan dugaan pemalsuan tanda tangan ini yang digunakan oleh terlapor untuk menjual sejumlah tanah kaum. Hingga saat ini, kita masih menunggu pemanggilan dari penyidik untuk proses perkaranya," ujarnya.
- 1
- 2