Prof Ratni Prima Lita selaku Ketua Tim Pengusul Program Matching Fund ini menyebut pentingnya penerapan rencana bisnis UMKM Susu Kambing melalui penggunaan teknologi pasteurisasi dan kemasan aseptik yang dipercaya dapat meningkatkan pemasaran digital dan berkelanjutan.
Kata Prof Ratni, proses produksi susu kambing merupakan aspek penting bagi konsumen untuk dapat dikonsumsi secara baik dan sehat. Kualitas susu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari segi pakan, bangsa kambing, waktu laktasi, prosedur pemerahan, dan tempat pengolahan.
“Program ini mulai diterapkan pada CV Rokir Farm di Kabupaten Agam sebagai mitra binaan. Disana dikenalkan pengembangan produksi susu kambing dengan penerapan teknologi pasteurisasi dan varian buah lokal, termasuk dengan penerapan standarisasi produk, Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merek dan paten sederhana,” jelas Prof Ratni.
Penerima manfaat program ini, sambung Prof Ratni, selain mitra CV Rokir Farm juga peternak dan produsen susu segar di sekitaran Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam.
Baca Juga:Safari Politik Anies Baswedan, Bakal Cicip Kuliner Padang Panjang
Prof Ratni menyorot perlunya penguatan komunitas peternak atau produsen susu kambing di Sumatera Barat khususnya Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Karenanya, tim yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain, Dr Sri Melia selaku pakar bioteknologi susu, Dr Indri Juliyarsi selaku pakar prosesing susu, Devi Yulia Rahmi selaku pakar manajemen stratejik dan kewirausahaan, serta Fatma Poni Mardiah selaku pakar manajemen operasi dan produksi.
“Semoga program ini dapat memperkuat komersialisasi pelaku UMKM yang bergerak di sektor usaha susu murni,” harap Prof Ratni.