SuaraSumbar.id - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi, membenarkan lahirnya semboyan Nasdrun setelah Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi Capres 2024.
Menurutnya, semboyan Nasdrun menunjukkan sejumlah pihak sudah terpecah. Padahal, Pilpres 2024 saja belum dimulai.
"Itu lah yang kami khawatirkan Pilpres belum mulai secara resmi saja belum masuk pencalonan sudah terkotak-kotak oleh politik identitas," kata pria yang akrab disapa Awiek dikutip dari Suara.com, Rabu (12/10/2022).
Menurutnya, ke depan semua pihak harus diberikan pemahaman agar tak ikut terjebak dalam pusaran politik identitas. Ia menyebut politik identitas hanya memecah belah bangsa.
"Jadi sebaiknya memang ini perlu diberikan pemahaman untuk tidak terjebak pada politik identitas yang memecah belah," tuturnya.
Viral Sebutan Nasdrun
Sebelumnya, sebutan 'Nasdrun' ramai di media sosial setelah Anies Baswedan dideklarasikan Partai NasDem sebagai Calon Presiden 2024 mendatang. Sebutan itu muncul diduga dari kelompok yang tak suka terhadap Anies.
Terkait ini, Wakil Ketua DPD Demokrat Banten, Heri Handoko mengatakan, sebutan Nasdrun tersebut merusak atmosfer demokrasi dan dapat memecah-belah masyarakat yang pernah terjadi pada Pilpres sebelumnya.
"Saya kira sebutan Nasdrun merupakan hal yang kurang baik dalam atmosfer demokrasi hari ini. Penggunaan kalimat atau kata negatif telah membuat masyarakat terbelah. Terbukti pada perhelatan pilpres 2014 dan 2019," kata Heri saat dikonfirmasi, Senin (10/10/2022).
Heri menuturkan, saat ini masyarakat sudah lelah dan jengah dengan pihak yang menggunakan politik sentimen primordial atau politisasi agama untuk mendulang suara.
Saat ini, kata Heri, Demokrat lebih memilih fokus untuk melakukan perubahan dan perbaikan di masyarakat. Bukan lagi terus-terusan terjebak serangan pendengung atau buzzer.
"Masyarakat ingin adanya sebuah perubahan dan perbaikan, kami mendengarnya secara langsung. Bagaimana harga BBM naik, harga bahan pokok melambung tinggi, itu yang menjadi PR kita bersama. Itu yang harus segera kita pecahkan masalahnya dari hulu maupun hilirnya," beber Heri
"Bukan terjebak kepada narasi buzzer yang hanya bisa merusak tatanan demokrasi Bangsa Indonesia yang sedang on the right track. Kami tegaskan kembali, Demokrat mengusung perubahan dan perbaikan, kepentingan nasional menjadi hal yang mutlak kami perjuangkan,” imbuhnya.